Sabang (KANALACEH.COM) – Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan penilaian tingkat kesiapsiagaan sekolah terhadap gempa dan tsunami di beberapa sekolah.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan STEP-A (School Tsunami and Earthquake Preparedness Assessment), yaitu aplikasi berbasis android, yang dikembangkan oleh LIPI, UNESCO dan UNDP dengan melibatkan beberapa pihak.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Mata Ie Resort, Gampong Anoi Itam, kecamatan Sukajaya, Kota Sabang yang diikuti 36 peserta dari unsur pemerintahan, tenaga pendidikan, FPRB Kota sabang, PMI, RAPI, serta sejumlah relawan kemanusiaan lainnya, Kamis (8/3).
Ketua FPRB Kota Banda Aceh, M Hasan mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut yang berkenan dengan kegiatan penilaian dan penguatan kapasitas sekolah dan madrasah dalam mengurangi risiko bencana gempa bumi dan tsunami.
“Penilaian ini dimaksudkan untuk membantu sekolah dan pihak terkait dalam memahami kondisi kesiapsiagaan yang melipui kebijakan sekolah, pengetahuan dan keterampilan, rencana tanggap darurat peringatan dini dan mobililasi seumber daya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Walikota Sabang melalui Plt Asisten I Andri Nourman mengatakan, terjadinya bencana bisa disebabkan dengan meningkatnya populasi manusia dan bisa juga terjadi karena frekuensi bencana sendiri yang semakin meningkat.
Untuk itu, kata Andri, dibutuhkan pemahaman, kesadaran, kepedulian dan tanggung jawab semua pihak tentang pentingnya upaya penanganan bencana yang dimulai dari sebelum, saat dan sesudah terjadinya bencana.
“Melalui workshop yang dilaksanakan hari ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana terutama gempa bumi dan tsunami,” tambahnya. [Diki Arjuna]
