Soal listrik, Wagub Aceh: Kita tidak tergantung Medan

Soal listrik, Wagub Aceh: Kita tidak tergantung Medan
Dokumentasi - Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan rombongan meninjau lokasi pembangunan proyek revitalisasi Gedung SMP Negeri 1 Jeumpa, Aceh Barat Daya, Kamis (19/10). (Humas Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Persoalan padamnya listrik di Aceh beberapa hari terakhir cukup meresahkan warga Aceh. Pasalnya hampir seluruh daerah di Aceh mengalami pemadaman bergilir.

Pemadaman itu karena kerusakan di dua pembangkit listrik di PLTU Nagan Raya dan rusaknya transmisi pembangkit listrik di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.

Terkait pasokan daya listrik Aceh, Wakil Gubernur, Nova Iriansyah membantah bahwa Aceh kekurangan pasokan. Bahkan, Aceh surplus daya listrik, sehingga pasokan listrik Aceh ada yang dialihkan ke Medan.

“Kita tidak tergantung Medan. Dalam beberapa kasus malah Medan yang tergantung kita,” sebutnya saat diwawancarai wartawan di Gedung Serbaguna, Kantor Gubernur Aceh, Rabu (28/3).

Sejauh ini, pasokan listrik Aceh selalu berlebihan, jika tidak dipakai akan sia-sia. Kemudian jika tidak dijual akan mengalami kerugian.

“Jadi sebagian kita jual ke Sumatera Utara. Karena pemakai disana lebih banyak. Jadi PLN menjual ke Sumut itu lebih baik, secara bisnis,” sebutnya.

Nova menegaskan, bahwa persoalan sering padamnya listrik Aceh sejak beberapa hari ini dikarenakan gangguan transmisi pembangkit listrik yang ada di Sumatera Utara dan Aceh karena satu koneksi. Bukan kekurangan pasokan listrik.

“Ini kan ada trouble di jaringan. Nah ini sering kejadiannya di luar Aceh, karena dia interkoneksi jadinya padam,” kata dia.

Meski begitu, ia mengimbau PLN untuk membenahi kontrol terhadap transmisi. Kalau bisa, kata dia, ada inovasi dalam pembenahan kontrol transmisi. jadi tidak menggunakan secara manual lagi.

Pihaknya kini tengah merumuskan regulasi baru terkait wadah bagi masyarakat yang menjadi korban dari pemadaman listrik. Sehingga, jika ada komplain dari masyarakat bisa di sampaikan pada wadah itu.

“Kita di SKPA akan membahas ini, nanti ada wadah komplain secara komplit mengganti kerugian. Tapi itu baru akan kita bicarakan. kita mau inovasi sistemik lah, ya kalau peralatan kita rusak saat padam listrik itu bagaimana, tapi itu nanti,” ujarnya.

Sebelumnya, General Manager PLN Aceh, Jefri Rosiadi mengatakan, padamnya listrik di Aceh karena Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Arun  membaca adanya gangguan dan melepaskan diri secara proteksinya.

Sehingga sistem terjadi kolaps dan di PLTU Nagan Raya tidak mampu menampung beban yang ada sehingga terjadi transmisi lepas secara otomatis.

Dampak dari lepasnya transmisi tersebut, mengakibatkan gangguan terjadi di PLTU Nagan Raya. Saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan. Dan diprediksi dalam 2 hari ke depan pemadaman secara bergilir masih terjadi karena terbatasnya daya suplai dari Sumatera Utara. [Randi]

Related posts