Seekor Gajah di Aceh Barat terjebak dalam lumpur selama 8 Jam

Gajah terjebak lumpur (detik.com)

Banda Aceh (KANALACEH.CPOM) – Seekor gajah jantan jinak terjebak dalam kubangan lumpur selama delapan jam. Ketegangan terjadi saat proses evakuasi karena kondisinya sudah lemas.

“Jadi gajah itu biasa lewat jalur sekitar situ. Tiap habis mandi diangon untuk cari tambahan pakan. Nah ternyata di bawah lumpur itu ada bekas sumur tua yang selama ini tidak nampak. Biasa lewat cuma mungkin tidak pas titik itu,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo seperti dilansir laman Detik.com, Selasa (10/4).

Insiden itu terjadi di CRU Alue Kuyun di Aceh Barat. Saat itu, gajah yang diberi nama Winggo tersebut baru siap mandi dan dibawa pulang melewati lokasi sambil mencari pakan.

Tiba-tiba, kaki hewan bertubuh besar tersebut terperosok dalam lumpur bekas sumur tua. Para mahout seketika berusaha mengeluarkan Winggo dari kubangan. Namun, karena gajah itu terus meronta, akhirnya tubuh hewan berbelalai tersebut semakin terbenam ke dalam lumpur.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (9/4) sekitar pukul 09.00 WIB. Melihat kondisi gajah semakin masuk ke lumpur, mahout selanjutnya melapor ke Sapto. Tak lama berselang, Sapto memerintahkan tim PKG Saree segera berangkat ke Alue Kuyun dengan membawa gajah tarik untuk mengevakuasi Winggo.

Saat itu, kondisi Winggo sudah mulai lemas. Selain itu, Sapto memerintahkan leader CRU Alue Kuyun melakukan upaya yang dapat membuat Winggo tetap survive sambil menunggu kedatangan tim PKG Saree. Winggo akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 18.00 WIB.

“Setelah delapan jam terjebak lumpur, alhamdulillah gajah berhasil kita keluarkan dari kubangan lumpur dengan kondisi selamat. Sekarang kondisinya sudah sehat kembali,” jelas Sapto.

Menurut Sapto, di CRU tempat Winggo terjebak lumpur sebenarnya ada empat gajah jinak lain. Namun keempat satwa dilindungi tersebut bukan tipe gajah penarik. Akhirnya BKSDA berinisiatif membawa gajah tipe penarik dari Saree, Aceh Besar.

“Cuma belum datang (gajah penarik) sudah bisa dikeluarkan secara manual. Jadi (prosesnya) dipasang kayu-kayu depannya untuk tumpuan dia mengungkit pakai belalai. Perlu 8 jam dan sempat sudah lemas si Winggo-nya. Dibantu juga tim mengorek kanan-kiri untuk memberi ruang gajah,” ungkap Sapto. []

Related posts