Warga Jambo Aye diminta tidak lakukan aktifitas pengeboran ilegal

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Lokasi semburan gas campur lumpur yang terjadi di Desa Tanjung Meunyoe, Kecamatan Jambo Aye, Aceh Utara, merupakan lintasan terhadap potensi gas alam. Sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan pengeboran di kawasan itu.

Pakar Lingkungan Hidup Aceh Utara, Nuraina mengatakan, kawasan Pesisir Aceh Utara dan Aceh Timur merupakan wilayah yang berpotensi migas. Sehingga, kata dia, jika melakukan pengeboran dengan kedalaman beberapa meter saja, dapat berdampak terhadap sumburan lumpur gas alam.

Sebelumnya Tahun 2016 lalu, warga di sana sudah pernah dilarang untuk tidak melakukan pengeboran ilegal di sepanjang pesisir Jambo Aye. Lokasi itu diduga terdapat gas metan yang mudah terbakar.

Baca: Muncul semburan lumpur campur gas hingga 5 meter di Aceh Utara

“Kawasan itu lintasan terhadap potensi gas alam, bahkan dalam setiap semburan lumpur tersebut diduga mengandung gas metan yang mudah terbakar,” kata Nuraina saat dikonfirmasi, Rabu (23/1).

Baca: Semburan gas di Aceh Utara bukan berasal dari Reservoar Arun dan PHE

Sementara pengeboran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjong Meunyo itu karena kebutuhan akan air untuk pertanian dan keperluan sehari-hari.

“Sudah saatnya pihak terkait memprioritaskan aspek perpipaan PDAM, agar warga sekitar dapat menikmati kemudahan air bersih dan tidak lagi melakukan pengeboran secara liar,” ucapnya.

Jika pengeboran tetap dilakukan akan berdampak pada kondisi lingkungan hidup. Ia mengimbau masyarakat Jambo Aye tetap waspada dan tidak melakukan aktifitas pembakaran disekitar semburan lumpur gas.

Terkait sumburan lumpur bercampur gas yang terjadi siang tadi, pihaknya menyebutkan bahwa ketinggian sumburan gas itu sempat mencapai 20 meter.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur mengatakan semburan gas bercampur lumpur itu sudah mengecil.

Menurutnya, turunnya tekanan semburan berasal dari resevoar gas dangkal, atau gas rawa, yang biasanya memiliki luas resevoar yang terbatas.

“Ini bukan berasal dari reservoar Arun atau South Lhoksukon yang merupakan resevoar Pertamina Hulu Energi. Semburan seperti ini biasanya akan berakhir seiring dengan waktu,” ucapnya. [Randi]

Related posts