Masjid Nurul Hasanah perpaduan Rumoh Aceh dan Tambo Lobo di Palu

Plt Gubernur Aceh saat meleyakkan batu pertama pembangunan Masjid. (ist)

Palu (KANALACEH.COM) – Bangunan Masjid Baru Nurul Hasanah merupakan perpaduan konsep Rumoh Aceh dengan konsep tradisional khas Sulawesi Tengah Tambo dan Lobo, yang sebahagian besarnya bahannya terdiri atas kayu dan beton, yang dirancang tahan guncangan gempa.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, kepada awak media usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Hasanah Aceh, di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Rabu (13/2).

“Sesuai kesepakatan, material bangunan baru Masjid Nurul Hasanah akan didominasi oleh beton pada bagian bawah dan kayu di bagian atap. Fondasi dan fisik bangunannya disiapkan untuk tahan menghadapi guncangan.  Insya Allah nantinya masjid ini bisa merefleksikan budaya lokal dan persahabatan antara  Aceh dan Sulawesi Tengah, melalui perpaduan Rumah Aceh dan Tambo Lobo khas Sulut,” kata Nova.

Plt Gubernur menambahkan, dana pembangunan Masjid ini bersumber dari sumbangan seluruh rakyat Aceh sebesar Rp3,3 miliar. Seluruh dana tersebut akan difokuskan untuk pembangunan kembali masjid ini serta segala kebutuhan pendukungnya.

Sebagaimana diketahui, bencana gempa terjadi di Palu pada 28 September 2018 lalu Pemerintah Aceh dan komunitas bencana di Aceh langsung bergerak mengirimkan tim untuk membantu masyarakat di wilayah ini.

Sama seperti bantuan untuk bencana gempa dan tsunami Lombok, Plt Gubernur Aceh juga menginstruksikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh agar mengkoordinir pengumpulan donasi untuk Palu.

Selain itu, tim Pemerintah Aceh juga melakukan assesment tentang langkah cepat yang harus dilakukan juga berkoordinasi dengan Pemerintah setempat. Dari assesment itu muncul gagasan untuk membangun kembali Masjid  Jami’ Nurul Hasanah.

“Hal ini sudah pernah kita lakukan di lombok utara, pasca gempa dan tsunami melanda wilayah itu. Saat ini bangunan Masjid sumbangan masyarakat Aceh di Lombok sedang dalam proses pengerjaan,” imbuh Nova.

Dalam sambutannya, Nova juga mengimbau agar masyarakat tidak trauma meski letak geografis Aceh, sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat, serta wilayah Sulawesi Tengah berada di kawasan yang rawan bencana. Sebaliknya, kondisi tersebu diharapkan dapat disikapi dengan cara bijaksana melalui peningkatan pengetahuan di bidang kebencanaan.

“Yang harus kita pahami bahwa, bencana ini adalah peringatan dari Allah agar kita siap mawas diri dan meningkatkan kewaspadaan. Cara menyikapinya adalah dengan melakukan refleksi  dan meningkatkan pengetahuan tentang kebencanaan,” sebutnya.

Plt  Gubernur mengajak semua pihak untuk menahan diri dari segala perbuatan yang merusak alam, dan bersama-sama melahirkan perilaku positif untuk pelestarian lingkungan. Dengan demikian, kita akan tahu cara efektif dalam menanggulangi bencana, sehingga efek kerugian dari bencana itu dapat kita minimalisir.

Disambut Ribuan Masyarakat

Tiba di kawasan pembangunan Masjid Nurul Hasanah Aceh, Plt Gubernur da rombongan disambut seribuan masyarakat sekitar masjid. Ratusan siswa sekolah berjajar di sisi kiri dan kanan jalan sembari bershalawat menyambut kedatangan Plt Gubernur Aceh.

Tepat di depan pintu masuk, Plt Gubernur disambut oleh Muhamma Hidayat Lamakarate, selaku Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng dan didaulat mengenakan Siga yaitu topi adat Sulteng.

Di akhir acara, Plt Gubernur Aceh menjadi rebutan untuk berswa foto dengan masyarakat. Usai peletakan batu pertama. Plt Gubernur dan rombonga berkesempatan meninjau secara langsung Balaroa dan Petobo, yaitu desa yang terkena musibah likuefaksi. Rombongan juga meninjau Masjid Arwam Bab Al Rahman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Terapung Palu.

Masjid yang dibangun di atas Pantai Talise ini merupakan salah satu ikon Kota Palu, yang tidak luput dari hentakan gempa dan hantaman gelombang tsunami. Saat ini, Masjid Terapung Palu sudah tidak bisa dipergunakan lagi karena konstruksinya sudah miring dan terendam air laut. Tepat pukul 15:00 Wita, Plt Gubernur dan rombonga bertolak ke Jakarta untuk selanjutnya menuju ke Aceh. [Randi/rel]

Related posts