Bocah Penderita Penyakit Komplikasi Asal Simeulue Butuh Uluran Tangan

(Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Asmani (39), ibu Nabila (3) yang menderita penyakit komplikasi mulai dari THT, Jantung dan Katarak terpaksa harus menjalani pemeriksaan rutin di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh.

Asmani harus merogoh kembali tabungannya yang sudah dua tahun ia simpan, untuk mengobati buah hatinya yang terserang penyakit komplikasi. Sejak di rawat sebulan lalu di RSUZA, Asmani terpaksa memilih kamar kost untuk kebutuhan tempat tidur, sebelum akhirnya tinggal di rumah singgah BFLF di Lamprit.

Ia menceritakan, anak keempatnya itu mulai mengalami katarak sejak memasuki usia 9 bulan. Awalnya, di mata sebelah kanan anaknya terlihat lingkaran putih. Kemudian disusul di mata sebalah kanan.

Asmani tercatat sebagai warga kurang mamupu, di desa Sua-Sua, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue. Untuk mengobati anaknya, ia menabung selama dua tahun. Uang terkumpul, kata dia, hanya Rp 6,5 juta, yang sengaja ditabung untuk mengobati Nabila.

“Kumpul uang 6,5 juta selama dua tahun. Kendalanya waktu itu di uang. Makanya kita rawat di rumah selama dua tahun,” katanya saat dihampiri wartawan di rumah singgah BFLF, Senin (1/7).

Nabila saat ini berusia 3 Tahun dan memiliki berat badan 7,7 kilogram. Meskipun di usia 3 Tahun, Nabila belum bisa berjalan akibat penyakit komplikasi yang dideritanya.

Asmani yang berprofesi sebagai guru honorer di Teupah Tengah dan suaminya Ali Rahman seorang pedagang ikan keliling di Simeulue, berharap ada dermawan yang mau membantu kesembuhan anaknya.

Apalagi, dokter menyaranakan Nabila untuk diberikan alat bantu pendengaran. Tapi haraganya yang cukup mahal, membuat Asmani pasrah dengan keadaan.

“Kata dokter alatnya ada, dan harus dibeli diluar, tapi mahal,” ujarnya. Kini, Nabila harus menajalani perawatan rutin di RSUZA. [Randi]

Related posts