Pengelola Limbah dari Inggris Tertarik Kelola Sampah di Subulussalam

Pengelola Limbah dari Inggris Tertarik Kelola Sampah di Subulussalam

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Bahas Soal Pengelolaan Sampah, Direktur CEO Ministry of Waste (Pengelola Limbah) dari Inggris Samantha bertemu dengan Ketua DPRK Subulussalam Ade Fadly Pranata Bintang di Gedung DPRK Setempat Jumat (17/1).

Pertemuan tersebut juga membahas tentang pengolahan sampah di London. Di sana, kata Samantha, sampah yang sudah dibersihkan dan diolah menjadi bahan baku pakaian, sepatu hingga industri dan diekspor ke luar negeri.

Ketua DPRK Ade Fadly mengaku cukup tertarik untuk mengembangkan teknologi ini, terlebih, teknologi yang digunakan nantinya akan menjadi solusi yang tepat untuk pengelolaan sampah di kota Sada Kata ini.

“Permasalahan sampah di Kota Subulussalam merupakan permasalahan bersama, bukan hanya masalah pemerintah saja namun masyarakat juga harus ikut andil dalam penyelesaian permasalahan sampah ” kata Ade Fadly politisi muda dari Partai Hanura itu.

Fadly menceritakan bahwa sampah di Subulussalam belum terkelola dengan baik, sehingga butuh ide dan komitmen untuk pengelolaan sampah khususnya sampah plastik karena plastik memiliki sifat yang sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 sampai 500 tahun untuk dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.

Samantha yang berkewarganegaraan Latvia dan Prancis ini mengapresiasi langkah Ketua DPRK Subulussalam Ade Fadly yang telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik di Lingkungan DPRK Subulussalam.

Samantha juga menyambut baik ajakan Fadly dalam pengelolaan sampah di Subulussalam. Dia juga menawarkan mesin yang nantinya digunakan untuk pengelolaan sampah organik maupun non organik serta alat yang dilengkapi sensor pendeteksian kapasitas sampah pada bak penampungan sampah, nantinya apabila sampah sudah penuh pada bak penampungan maka alat akan mengirim signal kepada petugas untuk membuang sampah.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekda Subulussalam Ir. Taufit Hudayat, beberapa anggota DPRK, Dinas Lingkungan Hidup dan Sekwan Abdul. Setelah pertemuan tersebut Fadly mengajak Samantha beserta timnya untuk meninjau lokasi tempat pembuangan akhir sampah di Desa Danau Tras Kecamatan Simpang Kiri kota Subulussalam.

(Satria Tumangger)

Related posts