Pemerintah Disarankan Karantina WNI Eks ISIS di Aceh

isis. (inews)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Direktur Eksekutif Indonesian Muslim Crisis Center, Robi Sugara menilai tidak mudah bagi pemerintah menolak atau menerima pada pemulangan WNI eks Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang sekarang ada di penampungan di salah satu wilayah Iraq dan Turki.

Kata Robi, sederhananya jika menolak ini akan berhadapan dengan persoalan HAM selain juga berhadapan dengan sejumlah kelompok masyarakat sipil yang konsen pada isu-isu HAM. Kemudian jika menerima, Indonesia belum memiliki kesiapan secara teknis meski sudah memiliki kelembagaan dan kelengkapan instrastruktur.

“Ini belum termasuk risiko dari kuatnya ideologi ISIS untuk dilakukan rehabilitasi dan deradikalisasi,” tutur Robi seperti dilansir laman Sindonews.com, Jumat (7/2).
Robi menjelaskan, ada dua tujuan besar dari WNI yang kemudian pergi bergabung dengan ISIS. Pertama kebencian kepada negara ini dengan didasari karena tidak menggunakan hukum Tuhan dalam pemerintahan.

“Untuk selanjutnya mereka mencari wilayah yang sedang menegakkan hukum Tuhan untuk selanjutnya mereka bergabung dan menjadi Foreign Fighters di sana. Orang yang memiliki tujuan ini tentu sangat berbahaya,” papar dia.

Tujuan kedua, lanjut dia, karena mereka menginginkan penerapan syariat Islam yang itu tidak ditemukan di negaranya. Maka mereka pergi ke tempat yang menurut mereka sedang menjalankan syariat Islam, tetapi mereka tidak memiliki tujuan untuk menjadi Foreign Fighters.
“Mereka hanya ingin menjadi warga biasa yang hidup di bawah naungan syariat Islam,” ucapnya.

Dengan demikian, Dosen Hubungan Internasional UIN Jakarta itu menambahkan jika pemerintah punya kebijakan dalam menerima mereka pulang, tujuan kedua perlu dipertimbangkan untuk diterima kembali ke Indonesia.

“Cara penangananya bagaimana, saya kira bisa melibatkan Pemerintah Provinsi Aceh yang saat ini wilayahnya sedang menjalankan syariat Islam. Jadi kepulangan mereka bisa dilakukan karantinanya di wilayah Aceh,” pungkas dia. []

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Persiraja Banda Aceh resmi memulangkan Pavel Smolyachenko ke negara asalnya, karena tidak mampu bersaing dengan pemain lainnya, akibat cidera yang dideritanya. Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani, mengatakan pihaknya terpaksa memulangkan Pavel sebelum tim pelatih mengumumkan para pemain lainnya yang menjalani trial di Persiraja. “Pavel fix kita pulangkan,” kata Rahmat saat memantau pemain Persiraja di Stadion H Dimurthala Banda Aceh, Kamis (6/2). Mantan pemain Arema itu dipulangkan akibat cedera yang cukup serius. Cedera itu dialami Pavel sudah lama sebelum datang ke Aceh. “Dia memiliki cedera bawaan. Sebenarnya Pavel pemain berkelas, sentuhannya bagus, namun karena cedera aja dia dan belum sembuh cederanya,” ujar Rahmat. Sementara itu, ada beberapa lagi pemain yang masih trial di Persiraja. Nasib mereka, akan ditentukan dua hari lagi. Apakah mereka bergabung atau tidak. [Randi] #bandaaceh #acehbarat #acehtenggara #acehutara #acehsingkil #acehtamiang #aceh #acehgayo #acehselatan #acehtimur #acehbesar #persiraja #persirajaaceh #pemainbola #paveltsatsouline #dikembalikan #cedera #arema #cidera

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts