Pemerintah Imbau Seluruh Ibadah di Bulan Ramadan Dilakukan di Rumah

Warga tetap menunaikan salat jumat di Masjid Raya Baiturrahman. (Kanal Aceh/Randi)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Jumlah kasus positif Corona Covid-19 terus bertambah di Tanah Air. Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) pun mengimbau umat Islam agar memaksimalkan seluruh ibadah di rumah selama bulan Ramadan nanti.

Imbauan lainnya diharapkan agar tak meniadakan buka puasa bersama di luar rumah. Lalu, meniadakan nuzulul Quran di masjid selama masih pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, H. Kamaruddin Amin mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait imbauan ibadah selama Ramadhan tersebut.

Dia menjelaskan imbauan ini penting dengan harapan pelaksanaan puasa dapat berlangsung sesuai dengan fiqih. Begitupun anjuran agar salat tarawih digelar di rumah masing-masing.

”Dalam pelaksanaan puasa tersebut kami harap buka bersama puasa ditiadakan, salat tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing. Kemudian Nuzulul Quran juga akan ditiadakan, begitu juga pelaksanaan tadarus di masjid akan ditiadakan,” kata Kamaruddin saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat, 10 April 2020.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19, diminta agar seluruh umat bisa menjaga fisik atau physical distancing. Cara ini dinilai efektif untuk melawan Covid-19.

Dia menekankan, pelaksanaan ibadah di rumah selama Ramadan jtak mengurangi nilai ibadah dan pahala. Sebab, seluruh dunia tengah bersama-sama menghadapi wabah Covid-19. Maka itu, diingatkan agar masyarakat bisa melaksanakan tiap anjuran pemerintah.

“Mari bersama melaksanakan kebijakan pemerintah, karena kebijakan pemerintah terhadap rakyatnya tentu berorientasi kepada kemaslahatan,” ujarnya.

Data pemerintah terkait angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air terus bertambah. Juru Bicara Khusus Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan kasus positif Covid-19, hingga per Kamis, 9 April 2020 pukul 12.00 WIB, terus bertambah dengan menembus 3.293 orang.

“Dari hasil pemeriksaan PCR terjadi penambahan kasus baru sebanyak 337 orang. Total, kasus kumulatif hari ini 3.293 orang positif,” ujar Yurianto, dalam konferensi pers melalui akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis, 9 April 2020. [viva]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Untuk melakukan pemetaan terkait penyebaran virus corona di Aceh, Pemerintah Aceh kini sedang mengupayakan pengadaan alat rapid test, yang diperuntukkan bagi masyarakat. Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan, sejauh ini, alat rapid test bantuan dari Pemerintah Pusat hanya sebanyak 2400 unit. Alat itu diperuntukkan bagi tenaga medis dan pasien yang terindikasi terpapar virus corona. Untuk itu, pihaknya tengah mengupayakan alat rapid test, ke Pemerintah Pusat maupun ke distributor pembuatnya. “Kita berusaha sampai 25 ribu alat rapid test. Begitu ada dapat alatanya. Langsung kita sebarkan ke seluruh Aceh,” ujar Nova usai melakukan penyerahan bantuan sembako ke kepala daerah secara simbolik di Kantor Dinas Sosial Aceh, Kamis (9/4). Baca: Terkendala Reagen, Dua Laboratorium PCR Untuk COVID-19 di Aceh Belum Berfungsi Namun, hanya saja alat rapid test itu, lanjut Nova tidak bisa dijadikan patokan untuk menyebut pasien tersebut positif atau negatif corona. Sebab, harus dilakukan uji swab, untuk menentukan hasilnya. Intinya, kata dia, alat rapid test itu, hanya dipergunakan nantinya untuk pemetaan penyebaran corona di Aceh. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #rapidtes #warga #masyarakat #penyebarancorona #cegahcorona #covid19 #antisipasi #pemerintahaceh #bantuan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts