Hendra Budian Fasilitasi Petani Kopi dan Bank Aceh Bahas Sistem Resi Gudang

Hendra Budian Fasilitasi Petani Kopi dan Bank Aceh Bahas Sistem Resi Gudang. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Merebaknya wabah virus corona (covid-19) menyebabkan banyak lini usaha merasakan dampak negatif, yang mengakibatkan menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat. Tak terkecuali usaha di bidang kopi.

Bener Meriah dan Aceh Tengah yang konon manyoritas masyarakatnya adalah petani kopi paling merasakan dampak tersebut. Merosotnya harga jual kopi, juga membuat petani kopi kewalahan yang berimbas pada turunnya daya beli.

Belum lagi dalam waktu dekat ini, akan dihadapkan pada panen raya dengan stabilitas harga yang sangat tidak layak.

Dalam keadaan seperti ini, petani dan pelaku kopi di berbagai lini lainnya, sangat mengharapkan kehadiran pemerintah. Resi gudang adalah salah satu solusi yang paling memungkin didorong oleh pemerintah saat ini.

Menyambut aspirasi yang terus didengungkan oleh masyarakat Bener Meriah dan Aceh Tengah, wakil ketua DPR Aceh Hendra Budian mencoba mengupayakan implementasinya dengan memfasilitasi petani dan pelaku koperasi kopi Bener Meriah, berdiskusi dengan jajaran direksi Bank Aceh Syariah (BAS) sebagai bank milik daerah membahas mengenai Sistem Resi Gudang (SRG). Pertemuan dilakukan bertempat di kantor pusat BAS.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran direksi, diantaranya Dirut Haizir Sulaiman, direktur bisnis Bob Rinaldi, direktur dana dan jasa Amal Hasan, direktur operasional Lazuardi.

Dalam kesempatan tersebut, Hendra Budian berharap pembiayaan dalam skema sistem resi gudang agar segera dapat dijalankan di Bener Meriah dan Aceh Tengah.

“Karena ini sifatnya sangat mendesak dan permasalahan ini sering saya diskusikan bersama Plt Gubernur, saya berharap kepada pak dirut dan seluruh jajaran direksi dapat menyegerakan sistem resi gudang ini. Bank Aceh Syariah sebagai bank daerah harus mengambil tanggungjawab lebih sebagai bentuk hadirnya pemerintah di tengah permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini,” kata Hendra, Selasa (12/5).

Menyahuti permintaan tersebut, dirut BAS Haizir Sulaiman menyanggupi dan berjanji akan bekerja lebih cepat agar kebutuhan masyarakat dapat segerera terpenuhi.

Untuk kabupaten Bener Meriah, Koperasi Gayo Pratama Mandiri telah memiliki SK dari BAPPEBTI untuk mengelola sistem resi gudang di Bener Meriah.

Hendra berharap agar resi gudang di Bener Meriah dapat menjadi solusi terbaik bagi masyarakat Petani Kopi di Kabupaten Bener Meriah ditengah kondisi sulit seperti ini. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Aliansi Buruh Aceh menyebutkan sebanyak 506 pekerja dari 54 perusahaan di Kota Banda Aceh sebagai akibat dampak pandemi virus corona yang dikenal dengan sebutan COVID-19. “Data Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh yang kamu terima, ada 506 pekerja yang dirumahkan karena pandemi COVID-19,” kata Sekretaris Aliansi Buruh Aceh Habibi Inseun seperti dilansir laman Antara, Selasa (12/5). Habibi Inseun mengatakan ratusan pekerja yang dirumahkan tersebut merupakan tenaga kerja di 54 perusahaan di Kota Banda Aceh yang bergerak di berbagai bidang. Dari 506 pekerja dirumahkan tersebut, kata Habibi Inseun, 38 di antaranya mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK. Pekerja yang terkena PHK tersebut saat ini sedang dalam penyelesaian hubungan industrial. “Kami berharap Pemerintah Kota Banda Aceh bisa membantu menyelesaikan persoalannya tenaga kerja yang terkena dampak COVID-19 tersebut,” kata Habibi Inseun. Habibi Inseun yang juga Direktur Eksekutif Trade Union Care Center mengatakan banyak perusahaan sekarang kesulitan secara finansial akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak dua bulan terakhir. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #pandemiccorona #covid19 #pekerja #phk #dirumahkan #lebaran #ramadhan #imbascorona #perusahaan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts