Peringatan Hari Damai Aceh di Meuligoe Wali Nanggroe Ricuh

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peringatan 15 tahun Perdamaian Aceh yang digelar di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh sempat diwarnai kericuhan antara petugas TNI-Polri dengan massa yang hadir. Sebab, massa dilarang untuk mengibarkan bendera bulan bintang.

Pantauan dilokasi, massa berjumlah sekitar 30 orang itu yang didominasi oleh perempuan, awalnya memasuki Meuligoe Wali Nanggroe lalu berjalan menuju tiang bendera. Namun, aksi mereka digagalkan oleh aparat yang berjaga.

Bendera bulan bintang yang ada ditangan massa juga diambil paksa oleh aparat. Sehingga aksi saling dorong antara massa dan aparat terjadi.

“Kami hanya ingin melihat bendera itu naik, tidak usah halangi kami. Itu sudah ada aturannya,” kata massa sambil mendorong aparat yang berjaga.

Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Azhari Cage mengatakan, tidak seharusnya aparat menghalangi warga yang ingin merayakan hari damai Aceh dengan cara mengibarkan bendera bulan bintang.

Menurutnya tidak ada alasan pemerintah melarang warga yang ingin mengibarkan bendera tersebut. Sebab, bendera tersebut merupakan amanah dari perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan RI atau sesuai nota kesepahaman MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005 silam.

“Rekan rekan tadi dari KPA yang ingin mengibarkan bendera bulan bintang dan dicegah oleh TNI Polri. Kita hanya meminta bendera itu dikembalikan. Tapi ini uda kita lakukan perundingan,” kata Azhari.

Warga yang mendesak tersebut hanya ingin melihat bendera bulan bintang berkibar di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh meskipun hanya 20 menit. Tapi pihak aparat masih melakukan koordinasi dengan Panglima Kodam Iskandar Muda dan Kapolda Aceh.

“Kita intinya saling koordinasi. Kita berharap ini terlaksanakan dengan damai,” ujarnya. [Randi]

Related posts