2000 Mobil Mewah di Aceh Rela Pasang Stiker BBM Bersubsidi

Petugas menempelkan stiker BBM bersubsidi. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sepekan masa sosialisasi program stiker BBM subsidi, telah terlampaui. Program yang digelar Pemerintah Aceh bersama Pertamina dan Hiswana ini, bertujuan agar penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran.

Melalui pemasangan stiker ke kendaraan pengguna Premium dan Solar subsidi, sebagai identitas. Selama tanggal 19 hingga 25 Agustus, total stiker yang sudah ditempel di kendaraan sebanyak 74.049 buah.

“Untuk stiker Premium, terpasang 29.359 buah sedang stiker Solar terpasang 44.690 buah. Menariknya, sebagian kendaraan yang termasuk kategori mewah, menjadi urung dipasangi stiker. Mereka kemudian beralih pakai Pertalite, Pertamax, Dex atau Dexlite,” ujar Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo dalam keterangannya, Jumat (28/08).

Baca: Diduga Usai Isi Premium, Pria Ini Terciduk Copot Stiker Pengguna BBM Bersubsidi

Kendati demikian, dari 29.539 stiker Premium yang ditempel, sekitar 2 ribuan pemilik kendaraan mewah tetap rela memasang stiker yang bertuliskan “Bukan Untuk Masyarakat Yang Pura-Pura Tidak Mampu” itu. Diantaranya mobil jenis Toyota Innova dan Honda Jazz keluaran baru.

Baca: 156 Ribu Kendaraan di Aceh Bakal Ditempel Stiker BBM Bersubsidi

Sedangkan stiker Solar, sekitar 4 ribuannya terpasang di kendaraan modern masa kini seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Innova. Padahal pabrikan kendaraan tersebut, jelas mencantumkan dalam buku panduan agar kendaraan menggunakan BBM diesel dengan minimum Cetane Number (CN) 51.

“Program ini berdampak pada konsumsi BBM. Dalam sepekan masa sosialisasi dan pemasangan stiker, tercatat penyaluran Premium dan Solar subsidi mengalami penurunan. Konsumsi rata-rata harian Premium pada tanggal 19 hingga 25 Agustus mencapai 454 ribu liter, turun dibanding rerata harian normal bulan Juli sejumlah 456 ribu liter,” kata Roby.

Sebaliknya, lanjut Roby, konsumsi BBM berkualitas menunjukkan peningkatan. Konsumsi rata-rata harian Pertalite mencapai 1.083.000 liter per hari. Meningkat dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 1.039.000 liter. Pertamax juga naik, sebanyak 264 ribu liter per hari dibanding harian normal bulan Juli yang mencapai 234 ribu liter.

Kenaikan konsumsi juga terjadi pada Dexlite. Pada sepekan pelaksanaan program, konsumsinya mencapai 30 ribu liter per hari. Naik dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 15 ribu liter. Untuk Dex, konsumsi sebanyak 4 ribu liter per hari, sedangkan harian normal bulan Juli sebanyak 3 ribu liter.

Program stiker BBM ini juga membawa dampak pada antrian kendaraan di SPBU. Andre, warga Jalan Sukarno Hatta, mengatakan, “Belakangan ini antrian mobil yang mengisi BBM di SPBU 14231462 sudah mulai berkurang. Tidak lagi panjang mengular, menutup rumah dan toko sekitar SPBU,” katanya.

Pelayanan di SPBU pun kini makin tertib. Konsumen  yang ingin mengisi BBM non subsidi tidak terhalang lagi dengan antrian seperti sebelum program. [Randi/ril]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh dan Pertamina bakal menempelkan stiker sebanyak 156 ribu bagi kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi seperti premium dan biosolar. Dalam stiker tersebut terdapat dua kalimat seperti “Bukan Untuk Masyarakat Pura-pura tidak mampu” pada premium dan “Subsidi Untuk Rakyat, Bukan Untuk Para Penimbun yang Jahat” pada biosolar. Anggota DPRA, Irwan Djohan menilai, kalimat tersebut kurang tepat jika ditempel di mobil warga. Menurutnya kalimat itu tendensius dan seolah merendahkan dan memojokkan dengan kalimat tersebut. “Ada kalimat “penimbun yang jahat” ada kalimat “orang-orang yang pura-pura tidak mampu” itu kalimat tendensius kalimat yang menyudutkan memojokkan dan merendahkan,” kata Irwan Djohan kepada wartawan, Rabu (19/08/2020). Hanya saja terlepas dari kalimat itu, Irwan mendukung program stikering bagi kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi. Tapi, ia meminta agar kalimat yang digunakan tidak merendahkan orang lain. Misalnya, kata dia kalimat di stiker itu bertuliskan ‘Mobil Ini menggunakan BBM Bersubsidi’. “Programnya saya setuju gagasannya saya setuju, tapi kalimat yang tercantum di stiker itu sangat merendahkan orang. Banyak pilihan kata lain yang lebih tepat. Tapi tidak perlu membuat kalimat yang menuduh seolah-olah orang itu jahat,” Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #bbm #subsidi #biosolar #mobilpejabat #mobildinas #stiker #bbmbersubsidi #sosialisasi

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts