Aksi Bela Nabi di Aceh, Massa Aksi Ajak Duel Macron

Aliansi ormas islam di Aceh. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Aliansi ormas islam di Aceh menggelar aksi unjuk rasa di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa (3/11), massa mengutuk pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataannya yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad.

Massa juga menebar foto Macron dijalanan dengan mengajak pengendara untuk melindas foto tersebut. Massa juga membakar foto Macron dan menginjaknya.

Ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani mengatakan, pernyataan Macron berbahaya dan menyakiti ummat muslim yang ada di dunia.

Atas pernyataan Macron tersebut, ia siap jika diajak duel dengan Presiden Prancis tersebut. “Jika nabi kita dihina tentu siapa saja pasti akan melawan. Bahkan saya menantang Macron untuk duel,” kata Umar Rafsanjani.

Pihaknya juga mengimbau agar pengusaha di Aceh untuk tidak memperjual belikan produk Prancis ke masyarakat. Hal itu dilakukan agar memberi peringatan bahwa umat muslim siap melawan dengan cara apapun.

Sementara itu, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar sudah memerintahkan anggotanya untuk menyingkirkan produk Prancis yang ada di gedung DPRK Banda Aceh.

Farid bilang pihaknya sudah mengajukan ke Pemerintah Kota Banda Aceh untuk membatalakan semua kerja sama dengan Prancis. “Di DPRK kita tidak lagi gunakan produk Prancis baik minuman kemasan maupun yang lainnya. Kita sudah tegaskan ke wali kota untuk batalkan kerja sama dengan Prancis,” kata dia.

Sebelumnya Pemerintah Aceh juga sudah membatalkan perjanjian kerjasama dengan Institut Francais d’Indonesie. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk kecaman pemerintah dan masyarakat Aceh kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai mendiskreditkan umat Islam.

“Penundaan kerja sama ini sebagai sikap protes, bentuk keberatan pemerintah bersama seluruh masyarakat Aceh kepada pemerintah Prancis yang telah mendiskreditkan Islam,” kata Nova dalam keterangannya di Banda Aceh, Senin, 2 November 2020. [Randi]

Related posts