Ditengah Pandemi, Harga TBS di Aceh Singkil Naik

Parlemen Eropa tak ikhlas sawit Indonesia maju
Ilustrasi - Pekerja mengumpulkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Seumanah Jaya, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Minggu (9/10). (Antara Foto)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Ditengah Pandemi Covid-19, harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Aceh Singkil mulai membaik belakangan ini.

Ismed Sofyan salah satu petani sawit Desa Rimo Kecamatan Gunung Meriah mengatakan, saat ini harga TBS di daerah mereka mencapai Rp 1600 per kilogramnya.

Sebelumnya harga TBS berkisar Rp 1300 per kilogram, kemudian naik Rp 1400 sampai kini naik menjadi Rp 1600 per kilogram.

“Naiknya harga TBS sudah sejak seminggu yang lalu,” ujar Ismed pada Selasa 12 Januari 2021.

Beruntungnya lagi selain harga TBS naik dibarengi dengan buah sawit yang sedang banyak.

“Sangat bersyukur selain harga sawit naik, buah sawitnya juga sedang banyak,” tambahnya.

Menurutnya, dengan membaiknya harga TBS ini tentunya membawa angin segar bagi petani lainnya.

Meski sedang pandemi covid-19, tidak cukup berpengaruh terhadap perekonomian.

Dari lahan seluas 2 hektar, kelapa sawit yang dihasilkan mencapai 1,5 ton sekali panen dalam dua minggu sekali.

Meski diakuinya hasil itu belum maksimal, mengingat dari 2 hektar masih ada pohon sawit tidak maksimal buahnya.

Dengan harga yang terus merangsek naik, Ia kembali bersemangat mengolah lahan untuk mencapai target maksimal dalam 2 hektar dapat menghasilkan 2 ton lebih.

Biasanya dengan harga bekisar dibawah Rp 1000 per kilogramnya, hanya cukup untuk membeli pupuk dan biaya perawatan lainnya.

Puteh, pembeli TBS di Kecamatan Singkil mengamini kenaikan harga beli TBS. Ia membeli TBS sawit petani seharga Rp 1600 per kilogramnya.

Ia memprediksi dalam beberapa pekan, harga TBS akan terus mengalami peningkatan. “Harapannya harga ya terus naik supaya pembeli dan petani makin sejahtera,” harapnya.(Khdfi)

Related posts