Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh, Nahrawi Noerdin meminta Pemerintah Aceh untuk menghidupkan kembali program stickering untuk pengguna BBM bersubsidi.
Menurut Nahrawi, langkah tersebut sebagai bentuk pengawasan untuk mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi yang digunakan oleh orang yang tidak berhak.
Menurutnya penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat juga akan menyebabkan kuota bbm bersubsidi akan habis sebelum akhir tahun yang dapat memicu kelangkaan di SPBU-SPBU.
“Kita hampir selalu mengalami terjadinya kelangkaan bbm bersubsidi setiap menjelang akhir tahun, karena kuota yang lebih cepat habis akibat penyaluran yang tidak tepat sasaran. Jadi ini juga perlu diantisipasi,” kata Nahrawi, Minggu (6/3).
Baca: Gas Nonsubsidi Naik, Hiswana Migas Aceh Khawatir Konsumen Migrasi ke Gas Subsidi
Ketika ditanyakan langkah strategis dan tepat untuk mengendalikan penggunaan bbm bersubsidi sehingga tepat sasaran, Nahrawi mengatakan bahwa selain dibutuhkan kesadaran kolektif dari masyarakat pengguna bbm, pengawasan dan kebijakan pemerintah yang inovatif sangat dibutuhkan.
“Kita berharap ada kesadaran kolektif dari masyarakat untuk tidak menggunakan bbm bersubsidi jika memang tidak masuk dalam kelompok yang berhak. Tapi imbauan saja tidak cukup. Harus ada pengawasan ketat juga dan kebijakan yang inovatif dari pemerintah kita,”
“Sebenarnya ada langkah inovatif dan terbilang revolusioner di Indonesia, Ketika Pemerintah Aceh menjalankan program stickering penggunaan bbm beberapa waktu yang lalu. Itu kami nilai sangat efektif. Sayangnya program itu kemudian dihentikan. Padahal itu program yang sangat bagus,” tambah Nahrawi.
Pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan Kadis ESDM Aceh untuk membicarakan program stickering, agar dijalankan kembali. Hiswana Migas Aceh menilai program tersebut baik untuk menekan laju penggunaan BBM bersubsidi yang telah diberikan kuota oleh Pemerintah.
“Kami mendukung program itu dijalankan kembali, sehingga penyaluran bbm bersubsidi kita terkendali dan tidak ada lagi kelangkaan bbm bersubsidi pada bulan-bulan November-Desember setiap tahunnya yang meresahkan masyarakat,” ucapnya.