Pemko Banda Aceh Diminta Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Puasa

Ilustrasi, Pedagang sedang melayani pembeli di Pasar Impres, Simpang Peut, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Minggu, (13/5/2018). Menjelang Puasa para pedagang mengeluhkan harga barang yang terus merangkak naik.(Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta pemerintah kota setempat mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga sembako mengingat bulan suci Ramadhan sudah dekat tinggal beberapa pekan lagi.

“Kita meminta pemerintah kota untuk dapat segera mengambil langkah antisipatif dan terukur. Jangan sampai kelangkaan minyak goreng berlanjut juga dengan bahan pokok lainnya saat memasuki Ramadhan,” kata Farid Nyak Umar seperti dilansir laman Antara, Kamis (10/3).

Farid mengaku sangat khawatir terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok nantinya, karena itu bisa membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi yang masih berlangsung.

“Ketersediaan stok bahan pokok di pasaran khususnya sembako dan kestabilan harga ini penting dipantau pemerintah. Terlebih saat ini ekonomi masyarakat masih belum pulih karena dampak COVID-19,” ujarnya.

Farid menyampaikan, berdasarkan pantauannya di lapangan, kelangkaan minyak goreng di pasaran juga masih belum berakhir. Kebijakan pemerintah melalui Permendag Nomor 6 tahun 2022 belum berjalan efektif, khususnya di Banda Aceh.

Kata Farid, kondisi ini juga dikeluhkan masyarakat desa kepada pihaknya. Bahwa stok minyak goreng sampai hari ini masih sangat terbatas, serta harganya juga di atas HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah.

“Karena itu, pemerintah perlu hadir dengan memberikan jaminan dan kepastian ketersediaan barang serta kestabilan harga bahan pokok,” kata politikus PKS itu.

Farid menyarankan, sebagai langkah antisipasi pemerintah dapat melakukan operasi pasar dan pemantauan harga secara rutin, terutama menjelang masuknya bulan suci Ramadhan ini.

Karena, ia menilai dengan pemantauan  rutin akan memudahkan Pemko Banda Aceh mengetahui jika adanya indikasi harga komoditas tertentu mulai bergerak naik.

“Pastikan kestabilan pasokan dan ketersediaan stok sembako. Pemerintah harus serius melakukan intervensi serta operasi pasar, sehingga kelangkaan barang dan lonjakan harga tidak terjadi nantinya,” demikian Farid Nyak Umar. (ant)

Related posts