Pemilik 133 Kilo Sabu di Aceh Timur Dituntut Hukuman Mati

Ilustrasi, pengadilan.

Aceh Timur (KANALACEH.COM) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Aceh Timur menuntut terdakwa kepemilikan 133 kilogram narkoba jenis sabu-sabu dengan hukuman pidana mati.

Tuntutan dibacakan JPU Cherry Arida pada persidangan di Pengadilan Negeri Idi, Kabupaten Aceh Timur, di Aceh Timur, Rabu.

Sidang berlangsung secara virtual atau telekonferensi dengan majelis hakim diketuai Apriyanti serta didampingi Tri Purnama dan Asra masing-masing sebagai hakim anggota.

Terdakwa Bulhaini alias Dedek bin Sulaiman (42), warga Desa Lhok Dalam, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, mengikuti persidangan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Idi, Aceh Timur, tempat yang bersangkutan selama ini ditahan.

JPU Cherry Arida menyatakan terdakwa terbukti bersalah secara sah meyakinkan melanggar Pasal 114 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.

“Menuntut terdakwa dengan pidana mati karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah secara tanpa hak atau melawan hukum, menjual, membeli, menukar, menyerahkan atau menerima narkotika golongan satu dalam bentuk bukan tanaman yang beratnya lebih lima gram,” kata JPU.

Selain menuntut pidana mati, JPU Cherry Arida juga menuntut barang bukti berupa mobil Daihatsu Terios dan satu unit telepon genggam dirampas negara.

Usai mendengarkan tuntutan JPU, terdakwa melalui penasihat hukumnya menyatakan akan mengajukan nota pembelaan. Majelis hakim melanjutkan persidangan pekan depan dengan agenda mendengarkan nota pembelaan terdakwa.

Sebelumnya, tim gabungan Ditresnarkoba Polda Aceh dan Satresnarkoba Polres Aceh Timur menangkap Bulhaini diduga karena memiliki narkoba jenis sabu-sabu di Desa Lhok Dalam, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, pada 3 Desember 2021. (ANTARA)

Related posts