Pj Ketua PKK Aceh: Sangat Penting Libatkan Peran Ayah dalam Mencegah Stunting

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Penyebab stunting itu sangat komplit. Tidak saja soal gizi kronis, sanitasi yang buruk, dan pola asuh yang salah di dalam keluarga. Untuk mengatasi masalah stunting  tidak  hanya fokus pada peran ibu.  Padahal, ayah juga memiliki peran yang sama penting dalam pencegahan stunting di dalam keluarga.

Hal itu ditegaskan Pejabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Aceh,  Ayu Marzuki, saat hadir sebagai narasumber pada Aceh Bicara di TVRI, bersama Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Aceh, Elvira  Wahyuni, beberapa waktu lalu, di Banda Aceh.

“Sangat penting melibatkan peran ayah dalam pencegahan stunting di dalam keluarga. Ayah memiliki peran yang sama penting dengan Ibu. Sebab ayah memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan terhadap layanan kesehatan yang dapat diakses oleh keluarga, termasuk  dalam hal asupan gizi,” kata Ayu.

Untuk itu, menurut Ayu, kesehatan ibu dan anak sangat berkorelasi dengan peran ayah. Sebab, menurutnya lagi,  ayah memiliki pengaruh dalam mengambil dan membuat  keputusan bagi keluarga. Oleh karena itu, kata Ayu , perlu ayah siaga untuk membantu dan mengingatkan istri yang sedang hamil agar cek kandungan dan mendorong istri untuk membawa anak ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), menimbang dan mengukur tinggi badan, serta vaksinasi.

Selanjutnya, ayu mengatakan, masih banyak orangtua kurang memahami apa itu stunting. Untuk itu menurutnya, orangtua harus diberi pemahaman apa itu stunting, bahaya, dan pencegahannya. Untuk itu sarannya, penting bagi orangtua  parenting, terkait  pola asuh, membangun kedekatan orangtua dengan anak, polah hidup bersih dan sehat, faktor lingkungan, dan kemudian kesehatan.

Lanjutnya, ketika orangtua sudah memahami pola asuh, akan menjadi orangtua hebat. Kalau sudah ada konsep itu, kata Ayu, maka orangtua membesarkan anak dengan penuh tanggungjawab.

“Orangtua juga harus mempunyai pengetahuan apa yang baik untuk anak, misal pola makan. Anak stunting susah sekali makan sayur dan buah.  Biasanya pola makan anak yang susah makan sayur dan buah, ikut pola makan kedua orangtuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Kaper BKKBN Aceh, Sahidal Kastri pada kesempatan itu mengatakan, upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Aceh perlu dibangun  komitmen. Menurutnya jika komitmen tidak ada, maka akan sulit menggerakan masyarakat dan lintas sektor lainnya untuk melakukan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

“Bukan saja membangun komitmen, tetapi juga perlu sinergitas lintas sektoral. Ini harus kita perkuat, baik di tingkat pemerintahan gampong (desa), kecamatan, hingga kabupaten/ kota, hingga ke instansi layanan kesehatan masyarakat.

“Semua harus saling berkoordinasi untuk memastikan pelayanan kesehatan dari hulu hingga ke hilir tersebut dapat berjalan sesuai yang diinginkan,” ucapnya.

Sahidal juga mengingatkan, soal data dalam satu pintu. Dimana  sistem pelaporan atau penginputan data harus dilakukan secara intens dan berkala, serta kegiatan Posyandu di setiap desa harus lebih pro aktif untuk memastikan balita mendapatkan vaksinasi dasar lengkap serta memantau tumbuh kembang anak, serta pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil.

“Masalah stunting di Aceh komplit sekali, dari saya lihat sendiri  kelemahan kita masalah lingkungan dan sanitasi yang buruk serta memberi ASI  kita masih rendah. Ini juga penyebab stunting,” bebernya.

Sedangkan Ketua IBI Aceh, Elvira  Wahyuni, mengatakan, masalah lain yang dihadapi dan mengapa sulit dilakukan pencegahan dan penurunan stunting, kurang  adanya dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat.

“Hambatan yang kami hadapi yaitu kurangnya dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat, sehingga upaya yang dilakukan pun harus  mentok. Bicara stunting bicara keroyokan program, serta perlu dukungan semua pihak, saat kami melakukan intervensi kepada keluarga berisiko stunting. Kalau bidan yang bicara, ilmu ada tetapi power belum ada,” pungkas Elvira. []

Related posts