Jubir MTA Sebut Kritikan Ketua Nasdem Aceh ke Pj Gubernur Rasis

Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Partai Nasdem Aceh, Taufiqulhadi menyebut bahwa Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki tidak memiliki jiwa ke Aceh-an terkait pemilihan calon Dirut PT Bank Aceh Syariah.

Apalagi kata Taufiqulhadi Achmad Marzuki bukan orang Aceh, sehingga ia tidak memiliki beban jika memasukkan orang luar Aceh untuk mengisi posisi Dirut PT BAS. Menurutnya, itu langkah yang keliru, sebab kata dia, menjadi hak orang Aceh untuk memimpin Bank pelat merah milik Pemerintah Aceh tersebut.

Menanggapi tanggapan Ketua Partai Nasdem Aceh itu, Jubir Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, pihkanya tentu menerima masukan dari semua golongan terkait calon dirut PT BAS.

Namun, ia menyesalkan adanya statemen dari Ketua Nasdem Aceh soal Pj Gubernur Aceh yang bukan asli Aceh. Menurutnya, pernyataan itu tendensius dan tidak bijak, apalagi yang dikeluarkan oleh ketua partai.

“Pernyataan Taufiqulhadi ketua Nasdem Aceh jelas tendensius, rasis dan nihil etika. Sebagai ketua Partai seharusnya lebih bijak dalam mengeluarkan pernyataan apalagi punya tendensi kedaerahaan secara personal terhadap seorang kepala daerah,” kata MTA dalam keterangannya, Kamis (18/1/2023).

Menurutnya, tidak ada yang salah dengan masukan agar putra daerah memimpin BAS. Tetapi ketika dia menyerang Pj secara personal karena bukan orang Aceh, kata dia itu memperlihatkan tendensiusnya.

“Itu tidak baik dan masuk kategori rasis. Itu sama dengan dia menampar Surya Paloh yang hari ini sangat anti rasisme dan primodialisme. Lebih jauh ada tendensi mempermasalahkan Pj yang notabenenya bukan seorang putra daerah padahal Pj. Gubernur Aceh saat ini merupakan salah satu calon Pj. Gubernur usulan DPRA kepada Pemerintah Pusat,” katanya.

Ia juga menyebut Taufiqulhadi sama dengan tidak menghargai Presiden sebagai Kepala Negara yang menugaskan seorang Pj. Gubernur untuk menjalankan roda pemerintahan masa transisi, apalagi secara politik hukum pemerintahan Gubernur itu sebagai penasehat politik didaerah bagi semua Partai politik.

“Taufiqulhadi sendiri lupa, bagaimana terbukanya masyarakat Jember dan Lumajang Jawa Timur, ketika dia sukses menjadi anggota DPR RI dari sana,” ucapnya.

Ia berharap bagaimanapun masukan dan kritik untuk perbaikan agar menghindari pernyataan rasis yang berpotensi tidak baik bagi semua.

Related posts