Dwi Annisa, Finalis Putri Indonesia 2023 Berhijab Wakili Aceh

Banda Aceh (KANALACEH.COM) — Ajang Putri Indonesia tahun ini diramaikan oleh 45 finalis cantik dari 34 Provinsi di Indonesia, termasuk Aceh yang diwakili Dwi Annisa Ramadhanty.

Dwi Annisa menjadi sorotan lantaran menjadi salah satu finalis yang mengenakan hijab.

Acara puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2023 itu sendiri akan dilaksanakan, Jumat (19/5/2023) di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Dari laman resmi Puteri Indonesia,

Dilansir dari Wolipop, Kamis (18/5/2023), Dwi Annisa yang akrab disapa Sasa ini lahir di Jakarta, 16 Juni 1998. Dia mendaftar pada ajang kecantikan bergengsi itu pada 31 Januari 2023 lalu.

“Pertama kali aku mendaftarkan di Puteri Indonesia itu, tanggal 31 Januari 2023. Jadi pertama kali audisi itu masih seleksi berkas. Kemudian setelah lolos seleksi administrasi kemudian kami kembali audisi interview ada dua hari, kalau tidak salah tanggal 1-2 Maret 2023,” ungkap Sasa.

Sasa pun berhasil melewati audisi tahap pertama dan kedua hingga resmi menjadi finalis mewakili Aceh 1 pada 2 Maret 2023. Selain Sasa, ada juga Insyira Muthia Khansa yang juga mewakili Aceh.

Menurutnya mesti tak seperti kebanyakan finalis lainnya yang tidak berhijab, hal itu tak menjadi halangan baginya untuk berkompetisi dalam ajang tersebut.

“Untuk tahapan sendiri secara umum sama seperti interview lainnya, perasaan Sasa meskipun menjadi salah satu finalis yang berhijab tidak seperti finalis lainnya, Sasa merasa itu bukan suatu halangan dan ketidakmungkinan untuk Sasa meraih hal yang sama seperti lainnya,” ucap Sasa.

Bagi Sasa, potensi lah yang harus ditunjukkan pada orang-orang. Ia pun mengaku harus menunjukkan potensi yang ia miliki dan selalu memberikan yang terbaik.

Keinginannya untuk ikut ajang Puteri Indonesia pun mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tua. Sang ibu yang berasal dari Kabupaten Takengon, Aceh merupakan ibu rumah tangga dan ayahnya pengusaha.

“Dari keluarga sendiri sangat mendukung dan tentunya sangat bangga karena hal ini merupakan pencapaian terbesar untuk keluarga dan Sasa sendiri. Dukungan dari pihak kantor dan teman-teman pun sama mereka semua mendukung, Hal itu menjadi energi buat Sasa untuk terus melanjutkan perjuangan sampai sekarang,” tuturnya panjang lebar.

Sebelum terjung ke ajang Putri Indonesia, Sasa merupakan staff non-PNS atau PPPK di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional RI (ATR/BPN), di Kantor Pertanahan, Jakarta Timur sebagai communication dan public relationship specialist.

Ia tamatan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Mandarin, Universitas Negeri Jakarta tahun 2021. Sasa pun menceritakan segala persiapan yang dilakukannya untuk bisa melaju ke tahapan berikutnya dari ajang tersebut.

“Persiapannya lumayan banyak, tapi semua itu justru membuat kita semakin mantap untuk menghadapi malam final nanti. Jadi, persiapannya selain persiapan secara fisik, kita harus merawat diri segala macam, kita juga memiliki skil yang sudah terasah. Mulai dari public speaking, bahasa asing, atau cara kita menempatkan diri atau attitude, personal branding dan lain-lain. Pokoknya persiapan itu membuat kita semakin oke dan bisa menunjukkan keunikan diri kita,” kata Sasa.

Meski sudah merasa mantap dengan potensi yang ia miliki, Sasa mengaku masih ada rasa insecure dalam dirinya. Namun ia sadar tidak bisa terus merasa kurang bagus dibanding finalis lain. Ia pun mencari cara agar bisa menunjukkan potensi terbaik dirinya yang tidak dimiliki finalis lain.

“Jadi, Sasa bisa lebih standout dan stunning menjadi diri sendiri tanpa kehilangan identitas Sasa,” pungkasnya. [Detikcom]

Related posts