Proyek saluran irigasi di Abdya tidak sesuai kontrak

Proyek saluran irigasi di Abdya tidak sesuai kontrak
Ilustrasi saluran irigasi (Antara Foto)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Pembangunan proyek saluran irigasi di areal pertanian warga di Desa Palak Hulu, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diduga tidak sesuai kontrak. Saluran yang dibangun melalui anggaran 2015 itu terancam ambruk.

Amatan di lapangan, Kamis (3/3) kemarin, sekira 700 meter saluran yang melintang di pertengahan hamparan sawah Kandang Jiwa areal pertanian penduduk kondisinya memprihatinkan.

Sebagian besar dinding tanggul terkelupas, batu-batu besar yang digunakan rekanan saat mengecor tanggul berjatuhan ke tengah saluran. Akibatnya lintangan tanggul saluran menggantung bebas, menunggu ambruk ke dasar saluran.

Di bawah gantungan tanggul itu tidak ditemukan adanya galian pondasi. Tanggul saluran hanya menapak di atas bentangan tanah sawah yang lembek. Saat serombongan ibu-ibu petani melintasi saluran irigasi itu menuju sawah mereka, badan tanggul ikut bergoyang seperti dilanda gempa. Di lokasi juga tidak ditemukan papan nama proyek.

Keujrun Blang Desa Palak Hulu, Gurnawan mengatakan lantai saluran memang tidak dikerjakan. Pihak rekanan beralasan lantai tidak bisa dikerjakan karena kondisi alam kawasan itu sangat berat dan susah bagi pekerja mengangkut material.

Terkait kondisi tanggul yang menggantung tanpa pondasi dan terancam ambruk, Gurnawan mengatakan kondisi itu mungkin akibat adukan semen yang kurang pas. Pihaknya mengaku sudah beberapa kali menyampaikan kepada rekanan, tetapi tidak ditanggapi.

“Kita rakyat kecil ini apalah, mereka hanya mendengar kalau pihak dinas yang komplain,” sebutnya.

Mahadi, staf Dinas Pertanian dan Peternakan Abdya selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek menolak memberi komentar dengan alasan pihaknya baru menjadi PPTK menggantikan Bangsawan Siregar yang sudah pindah tugas.

Direktur CV Alsa Mandiri, Samsul mengaku pekerjaan itu sudah selesai 100 persen. Demikian juga penarikan termin juga telah selesai. Saat ini, katanya, proyek dimaksud dalam masa pemeliharaan.

Dikatakannya, pengerjaan saluran sudah sesuai kontrak yang dipegang pihaknya. Terkait lantai yang tidak dicor, Samsul mengakui pekerjaan itu ada dalam kontrak, tetapi karena kondisi alam tidak mendukung maka pekerjaan itu ditiadakan.

“Volume pekerjaan yang kita kerjakan sekira 644 meter, anggarannya Rp680 juta,” sebutnya. [Wol]

Related posts