BMKG imbau warga barat selatan Aceh tak bakar lahan

BMKG imbau warga barat selatan Aceh tak bakar lahan
Ilustrasi kebakaran (AFP)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat wilayah barat selatan Aceh agar tidak membuka lahan dengan cara membakar karena kondisi cuaca panas mengakibatkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan.

Prakirawan BMKG stasiun Meteorologi Meulaboh, Saiful Amri mengatakan untuk beberapa hari ke depan wilayah kerjanya diprediksi dalam suhu 24-32 derajat celsius. Kondisi suhu cuaca demikian dikategorikan normal.

“Meskipun suhu cuaca normal, namun pada saat siang hari sampai dini hari cerah berawan, artinya cuaca terik akan terjadi dan sangat berpotensi terjadi kebakaran lahan gambut maupun hutan,” katanya di Meulaboh, Sabtu (12/3).

Dalam siaran pers prakiraan cuaca untuk Aceh Bagian Barat dan Selatan yang disampaikan, delapan kabupaten/kota wilayah setempat cenderung pada pagi hari pukul 07-13 WIB cerah berawan, pada siang hari berawan, malam hari terjadi hujan lokal dan sebagian berawan, sementara pada dini hari seluruh kawasan berawan.

Ia mengatakan, kondisi di atas normal apabila suhu cuaca pada satu daerah di atas 35 derajat celsius, sementara kondisi cuaca terik yang dirasakan masyarakat Aceh pada umumnya karena pada siang hari tidak tumbuh awan.

Dia menjelaskan, secara umum untuk wilayah kerjanya belum disampaikan adanya laporan ditemukan titik panas (hotspot) akibat kebakaran lahan. Bila ditemukan maka segera dilakukan koordinasi dengan instansi terkait di daerah masing-masing.

“Kondisi panas yang dirasakan masyarakat karena memang dalam beberapa hari ini pada siang hari maupun pagi hari itu tidak ada awan. Awan tumbuhnya pada malam hari,” ujarnya.

Dengan adanya potensi musim panas/kemarau mulai melanda, masyarakat diharapkan tidak membuka lahan dengan membakar terutama untuk wilayah kerjanya yang meliputi Tapaktuan (Aceh Selatan), Meulaboh (Aceh Barat), Calang (Aceh Jaya), Suka Makmue (Nagan Raya), Sinabang (Simeulue), Singkil (Kab Singkil), Blangpidie (Abdya), dan Subulussalam (Pemkot Subulussalam).

Lebih lanjut dijelaskan, angin ketinggian permukaan sampai 3000 kaki umumnya bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan 05-24 kilometer/jam, sementara tinggi gelombang perairan barat selatan Aceh diperkirakan 0,5-2,5 meter.

Saiful menjelaskan, ketinggian gelombang laut sampai 2,5 meter hanya terjadi di perairan laut lepas Samudera Hindia, sementara untuk perairan pinggir pantai berkisar 2,0 meter, gelombang ini juga berbahaya bagi boat nelayan kecil.

“Hotspot sendiri masih terus kita pantau dan sampai prakiraan cuaca 12 Maret 2016 kami belum menerima data adanya pantauan titik panas,” katanya menambahkan. [Antara]

Related posts