Lima tuntutan BEM Unsyiah untuk PLN Aceh

Lima tuntutan BEM Unsyiah untuk PLN Aceh
Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Aceh, Said Mukarram saat menyambut para demonstran di depan kantor PT PLN Persero WIlayah Aceh, Banda Aceh, Senin (14/3). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Akibat seringnya terjadi pemadaman listrik beberapa waktu terakhir di Banda Aceh, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah melakukan aksi demonstrasi di depan kantor PT PLN Persero Wilayah Aceh, Banda Aceh, Senin, (14/2).

Ketua BEM Unsyiah, Hasrizal menyampaikan lima tuntutannya kepada PLN terkait pemadaman listrik di Aceh. Pertama, meminta komitmen PLN Aceh untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat di masa yang akan datang.

Kedua, meminta PLN untuk bertindak tepat dan cepat dalam mengatasi permasalahan kekurangan daya listrik di Aceh. Ketiga, mendesak pemerintah agar menyegerakan terciptanya kedaulatan listrik di Aceh.

Keempat, mendesak PLN Aceh untuk mengatasi krisis listrik di Aceh. Tak hanya itu, BEM Unsyiah juga meminta General Manager PLN Aceh dicopot dari jabatannya jika pemadaman listrik terus berlanjut.

“Kelima, jika dalam waktu dekat tidak ada perubahan, kami meminta kepala PLN Aceh dicopot dari jabatannya karena tidak becus,” tuntut Hasrizal saat melakukan aksi.

Kelima tuntutan tersebut langsung diterima oleh pihak PLN yang diwakili Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Aceh, Said Mukarram.

Di akhir aksi, BEM Unsyiah memberikan sebuah cendera mata berupa botol kaca yang disulut api untuk pihak PLN sebagai wujud sindiran dan kekecewaan mereka terhadap kinerja PLN Aceh. [Fahzian Aldevan]

Related posts