Warga minta operasional feri di Labuhan Haji diaktifkan

Warga minta operasional feri di Labuhan Haji diaktifkan
Ilustrasi pelabuhan feri. (Kompas)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Warga Kabupaten Simeulue meminta pihak terkait segera mengaktifkan operasional kapal feri melalui Pelabuhan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan sehingga mereka tidak terlalu jauh untuk ke daerah lain di daratan.

“Selama ini operasional rute kapal feri dari Simeulue dipindah ke pelabuhan di Kabupaten Aceh Singkil, sehingga jarah tempuh ke Kabupaten Aceh Barat dan Banda Aceh cukup jauh,” kata Damansyah dan Bustami secara terpisah saat dihubungi dari Meulaboh, Sabtu (26/3).

Bustami menyatakan, warga di Pulau Simelue apabila berangkat ke daratan paling banyak tujuannya ke Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Banda Aceh.

Dikatakannya, ketika pelabuhan feri di Labuhan Haji, maka mereka tidak terlalu jauh, tapi setelah pindah ke Aceh Singkil, jaraknya cukup jauh dan ongkosnya juga bertambah 200 persen.

“Meskipun ongkos kapal tidak naik, tapi ongkos angkutan darat tetap bertambah 200 persen, dan ini memberatkan warga,” kata Damansyah.

Untuk itu, mereka berharap pihak terkait segera mengalihkan kembali operasional kapal feri di Pelabuhan Labuhan Haji.

Pihak ASDP terpaksa memindahkan operasional kapal feri dari Pelabuhan Labuhan Haji ke Kabupaten Aceh Singkil sejak Minggu (13/3).

Sementara itu, tokoh masyarakat Labuhan Haji, Azmir yang juga mantan anggota DPRK Aceh Selatan mengaku sangat prihatin dan sedih melihat kondisi pelabuhan Labuhan Haji sekarang ini, sudah sepi tanpa ada aktivitas apapun sehingga terkesan seperti sudah mati suri.

Puluhan truk pengangkut barang dan ratusan masyarakat yang sebelumnya telah mengantri di pelabuhan dimaksud, terpaksa harus berangkat kembali ke Aceh Singkil dan Aceh Barat agar dapat menyeberang ke Pulau Simeulue.

Keputusan pembekuan operasional kapal feri di Pelabuhan Labuhan Haji tidak hanya mengganggu pelayanan terhadap masyarakat selaku pengguna jasa, tapi juga sangat merugikan Kabupaten Aceh Selatan.

“Saya berharap kepada pihak terkait segera mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan ini. Jangan gara-gara adanya persoalan miskomunikasi antar instansi tertentu mengorbankan kepentingan rakyat dan daerah,” kata Azmir.

Sementara itu, Kadishubkominfo Aceh Selatan, Hamzah mengakui bahwa pihak PT ASDP telah menyetujui untuk mengaktifkan kembali operasional kapal feri di Pelabuhan Labuhan Haji, namun karena belum mendapat surat izin berlayar (surat laik layar) dari Syahbandar, sehingga PT ASDP belum berani mengambil sikap.

Kepala Syahbandar Tapaktuan, Selamat Riadi, belum berhasil dikonfirmasi menyangkut persoalan ini karena saat didatangi ke kantornya yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat demikian juga saat dihubungi ke ponselnya sedang tidak aktif. [Antara]

Related posts