Ingin jadi Ketum Golkar, Priyo siap setor Rp5 miliar-Rp10 miliar

Priyo Budi Santoso. (Kompas)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Calon Ketua Umum Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, mengaku siap jika harus menyetor dana Rp5 miliar hingga Rp10 miliar sebagai salah satu kewajiban maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.

Prinsipnya, Priyo akan mengikuti apa saja keputusan panitia penyelenggara yang nantinya akan diketuk palu dalam rapat pleno DPP Partai Golkar.

“Kalau itu keputusan bersama, saya ikut,” ujar Priyo di Jakarta, Kamis (21/4).

Priyo menambahkan, perlu dilihat tujuan dari pemungutan sumbangan wajib tersebut. Jika tujuannya untuk mengurangi politik uang dan menumbuhkan kebersamaan, maka ia akan mematuhinya.

Hal itu terutama untuk menciptakan proses Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang lebih baik.

Meski begitu, ia menginginkan nantinya panitia penyelenggara memberi penjelasan secara transparan. Ia mengaku belum mengetahui secara rinci hitung-hitungan di balik munculnya angka tersebut.

“Kalau ini tujuannya bagus, bersama, dan baik, saya ikut saja. It’s OK. Ini tradisi baru yang coba dibangun Golkar,” tutur mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid sebelumnya menyebutkan, biaya Munaslub akan ditanggung secara gotong royong oleh bakal calon ketua umum, panitia penyelenggara, dan dewan pengurus pusat.

Namun, khusus untuk bakal calon ketua umum, pembebanan biaya merupakan sebuah kewajiban sebagai bagian dari persyaratan untuk menjadi bakal calon.

“Angkanya antara Rp5 miliar sampai Rp10 miliar,” kata Nurdin di sela-sela rapat panitia munaslub di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/4).

Ia menambahkan, panitia sudah menyediakan lima alternatif nilai biaya. Ada pun biaya Rp5 miliar sampai Rp10 miliar tersebut adalah alternatif yang paling direkomendasikan pihak panitia. [Kompas]

Related posts