PT ASDP Kembali Beroperasi di Pelabuhan Labuhan Haji

Pelabuhan Labuhan Haji. (Antara Foto)

Tapaktuan (KANALACEH.COM) – PT ASDP kembali mengoperasikan kapal feri melalui Pelabuhan penyeberangan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan menuju Sinabang, Kabupaten Simeulue, setelah sempat dibekukan sejak pertengahan Maret 2016, karena dermaga mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Aceh Selatan Hamzah mengatakan, pihak PT ASDP telah menyurati bahwa mereka akan kembali beroperasi melalui Pelabuhan Labuhan Haji pada 2 Mei 2016.

Namun, Hamzah mengaku tidak mengetahui atas dasar apa pihak PT ASDP mengambil keputusan tersebut secara tiba-tiba, setelah sebelumnya hampir dua bulan operasional kapal feri rute Labuhan Haji-Sinabang dibekukan.

Untuk rute pelayaran dari Sinabang-Labuhan Haji berlangsung selama tiga kali dalam seminggu masing-masing hari Senin, Selasa dan Jumat dengan jadwal berangkat dari Pelabuhan Sinabang setiap pukul 22.00 WIB.

Sedangkan rute pelayaran dari Pelabuhan Labuhan Haji-Sinabang juga berlangsung selama tiga kali dalam seminggu yakni Selasa pukul 10.00 WIB, Rabu pukul 22.00 WIB dan Sabtu pukul 10.00 WIB.

Dengan perubahan jadwal keberangkatan kapal dari Labuhan Haji-Sinabang maupun Sinabang-Labuhan Haji tersebut, maka secara otomatis jadwal operasional kapal feri dari Sinabang-Aceh Singkil maupun Aceh Singkil-Sinabang juga berubah.

Untuk rute pelayaran Sinabang-Aceh Singkil berlangsung satu kali dalam seminggu yakni hari Sabtu pukul 22.00 WIB dan rute pelayaran dari Aceh Singkil-Sinabang pada Minggu pada pukul 17.00 WIB.

Hamzah mengatakan, untuk rute pelayaran kapal baik dari Labuhan Haji-Sinabang maupun Sinabang-Aceh Singkil, seluruhnya dilayani oleh satu kapal feri KMP Labuhan Haji, karena KMP Sinabang sedang naik doc sekitar satu minggu lalu.

“Jika KMP Sinabang sudah selesai naik doc, maka rute pelayaran dari Labuhan Haji-Sinabang maupun sebaliknya serta rute Sinabang-Aceh Singkil maupun sebaliknya kembali akan dilayani oleh dua kapal feri seperti biasa dan jadwal keberangkatan kapal pun akan disesuaikan kembali,” ujar Hamzah di Tapaktuan, Jumat (29/4).

Saat ditanyai terkait kesiapan kondisi dermaga Pelabuhan Labuhan Haji yang sebelumnya mengalami kerusakan pada bagian Movible Bridge (MB), Hamzah memastikan bahwa kerusakan tersebut telah lama selesai dilakukan perbaikan, sehingga dipastikan sudah siap melayani kembali sandar dan labuh serta bongkar muat  orang dan barang.

Namun, khusus terhadap aktivitas bongkar muat barang melalui kendaraan ke kapal feri akan dibatasi dengan maksimal muatan seberat 17 ton. Jika lewat dari batas maksimum yang ditetapkan tersebut, maka petugas akan mengambil tindakan tegas untuk melarang truk muatan barang tersebut melintas di dermaga Pelabuhan Labuhan Haji.

“Karena kondisi dermaga sudah tidak memungkinkan lagi, maka kami akan menempatkan petugas dilapangan untuk mengawasi secara ketat setiap truk yang akan dimuat ke atas kapal. Kapasitas muatan sebuah truk barang rata-rata sekitar 14 ton, sementara batas toleransi kita sekitar 17 ton,” katanya.

Namun, kata Hamzah jika ada truk barang dengan kapasitas muatan melebihi 17 ton, maka akan dilarang melintas di dermaga, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Menyikapi kondisi dermaga Pelabuhan penyeberangan Labuhan Haji yang dinilai sudah tidak layak lagi, Pemkab Aceh Selatan melalui Dishubkominfo telah mengusulkan kepada Pemerintah Aceh untuk merenovasi bangunan dermaga dimaksud.

Hamzah menyatakan, usulan yang disampaikannya tersebut telah mendapat sambutan positif dari Dinas Perhubungan Provinsi Aceh dan bahkan terkait renovasi dermaga tersebut telah diprogramkan akan dibangun dalam waktu dekat ini dengan anggaran mencapai Rp12 miliar.

“Karena status Pelabuhan Labuhanhaji tersebut milik Pemerintah Aceh maka untuk langkah perbaikannya kami usulkan ke provinsi. Usulan tersebut telah direspons positif, rencananya kebutuhan anggaran yang mencapai Rp12 miliar akan dianggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK), namun untuk kelanjutannya kami belum mendapat kepastian yang jelas, apakah benar-benar akan direalisasikan dalam tahun 2016 ini atau pada tahun 2017,” kata Hamzah. [Antara]

Related posts