Akibat abrasi, puluhan hektar lahan di Aceh Utara terkikis

Salah seorang memperlihatkan lokasi abrasi di Pantai Seunuddon, Aceh Utara, Kamis (26/5). (Kanal Aceh/Rajali Samidan)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Akibat abrasi yang terus menggeruk Pantai Seunuddon, puluhan hektar lahan warga Meunasah Sagoe, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara terkikis oleh air ombak pantai tersebut.

Pantauan Kanalaceh.com, juga banyak nelayan yang panik dengan abrasi pantai karena semakin mendekati kepemukiman. Puluhan hektar tambak milik warga setempat baru-baru ini hilang terkikis ombak. Abrasi telah mengikis daratan selebar sekitar 30 meter yang membentang di sepanjang pantai itu.

Geusyik Meunasah Sagoe, Sulaiman, kepada wartawan mengatakan puluhan hektar lahan warga yang terkikis ombak, yaitu di Dusun Tgk Malem, Dusun Tgk Ubit dan sebagiannya. “Jarak rumah warga hingga bibir pantai saat ini rata-rata hanya sekitar 30 meter kurang lebih,” kata Sulaiman.

Ia menyebutkan, ada sekitar 80 hektar lahan yang sudah dikikis air ombak pantai, termasuk lahan milik anggota DPRK Aceh Utara, Ismail.

“Awalnya di lokasi yang terkikis itu ada sejumlah rumah warga, tapi mereka pindah ketempat lain karena khawatir ombak itu terus mengikis pesisir ini,” ujarnya, Kamis (26/5).

Menyangkut persoalan ini, kata Sulaiman, pihaknya sudah beberapa kali berupaya untuk mengusulkan ke dinas terkait maupun DPRK Aceh Utara agar dapat membantu pemasangan turap atau batu penahan supaya terjangan ombak tidak lagi mengikis lahan warga.

“Namun, hingga saat ini belum ada penanganan serius dari pemerintah setempat. Padahal sejumlah lahan milik warga yang terkikis ombak itu punya surat hak milik masing-masing. Sekarang mereka bingung bagaimana cara mendapatkan lahannya kembali. Abrasi terparah terjadi sebulan terakhir,” ujarnya.

Sematara itu, Direktur LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM), Muhammad Azhar menyatakan, lahan warga sepanjang Pantai Seunuddon yang mengalami kerusakan akibat abrasi meningkat setiap tahunnya.

“Yang jelas, daratan di Kecamatan Seunudon akan terus berkurang dan semakin mendekati kecenderungan abrasi berat. Untuk menetralisirnya, perlu dilakukan pengadaan batu gajah penahan ombak di sepanjang pantai,” jelas Azhar kepada Kanalaceh.com.

Azhar mendesak Pemkab Aceh Utara agar lebih peduli dengan musibah abrasi pantai yang sedang terjadi di daerah itu. Menurutnya, abrasi pantai kali ini merupakan hal yang paling parah pada tahun ini. [Rajali Samidan]

 

Related posts