GRAM minta Pemkab Aceh Utara perhatikan korban abrasi pantai

Abrasi di Pantai Seunuddon, Aceh Utara, Kamis (25/5). (Ist)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Puluhan hektare lahan warga Meunasah Sagoe, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara terkikis oleh air ombak pantai, Kamis (25/5). Banyak nelayan mengaku panik dengan abrasi pantai yang semakin mendekati pemukiman mereka.

Akibat abrasi tersebut, puluhan hectare tambak milik warga setempat terkikis ombak selebar sekitar 30 meter yang membentang di sepanjang pantai tersebut.

Geusyik Meunasah Sagoe, Sulaiman mengatakan, puluhan hektare lahan warga yang terkikis ombak itu seperti di Dusun Tgk. Malem, Dusun Tgk. Ubit dan sebagiannya juga sudah mulai terkikis. Kini, jarak rumah warga hingga bibir pantai saat ini rata-rata hanya sekitar 30 meter.

“Ada sekitar 80 hektare lahan kami yang sudah dikikis air ombak pantai, sebagiannya termasuk lahan milik anggota DPRK Aceh Utara, Ismail. Awalnya di lokasi yang terkikis itu ada sejumlah rumah warga, tapi mereka pindah ke tempat lain karena khawatir ombak itu terus mengikis pesisir ini,” ujarnya.

Menyangkut persoalan ini, kata Sulaiman, pihaknya sudah beberapa berupaya mengusulkan ke dinas terkait maupun DPRK Aceh Utara agar mendapatkan bantuan pemasangan turap atau batu penahan agar terjangan ombak tidak lagi mengikis lahan warga. Namun, katanya, hingga saat ini belum ada penanganan serius dari pemerintah setempat.

“Padahal sejumlah lahan milik warga yang terkikis ombak itu punya surat hak milik masing-masing. Sekarang mereka bingung bagaimana cara mendapatkan lahannya kembali. Abrasi terparah terjadi sebulan terakhir,” sebutnya.

Sematara itu, Direktur LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM), Muhammad Azhar kepada Kanalaceh.com mengatakan, sepanjang pantai Seunuddon itu, lahan warga saat ini mengalami kerusakan akibat abrasi yang menyeluruh dengan data pasti hilangnya daratan yang terus meningkat setiap tahun.

“Yang jelas, daratan di Kecamatan Seunuddon akan terus berkurang dan semakin mendekati abrasi berat. Untuk menetralisirnya, perlu dilakukan pengadaan batu gajah penahan ombak di setiap sepanjang pantai,” ujarnya.

Direktur GRAM meminta Pemkab Aceh Utara agar lebih peduli dengan musibah abrasi pantai yang sedang terjadi di daerah itu. Menurutnya, abrasi pantai kali ini merupakan yang paling parah dalam beberpa tahun ini. [Rajali Samidan]

Related posts