Pendukung Nek Tu baku hantam dengan pendukung Rocky di Aceh Timur

Ilustrasi. (Merdeka)

Idi (KANALACEH.CM) – Mantan kombatan GAM Kecamatan Banda Alam (Keude Geurobak), Aceh Timur, yang merupakan pendukung calon Bupati Aceh Timur, Ridwan Abu Bakar alias Nek Tu, terlibat baku hantam dengan mantan kombatan GAM di kecamatan itu yang mendukung calon bupati petahana, Hasballah HM Thaib atau Rocky.

Kejadian baku hantam ini terjadi saat berlangsungnya acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT), Kecamatan Banda Alam ke-17, yang dihadiri oleh Bupati Aceh Timur, H Hasballah HM Thaib, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para kombatan GAM dari dari PA/KPA wilayah Aceh Timur, di halaman kantor camat setempat, Sabtu (28/5).

Informasi dihimpun Serambinews.com, insiden baku pukul itu terjadi antara kombatan GAM pendukung Nek TU bernama Helmi alias Wak Hel (37) dengan Tambi (35) kombatan GAM pendukung Rocky.

Baku hantam itu terjadi tepat di depan kantor Camat Banda Alam, saat warga sedang memperingati HUT ke-17 kecamatan tersebut.

Permasalahannya dipicu karena spanduk Nek Tu yang baru dipasang oleh Helmi alias Wak Hel, Sabtu (28/5) dini hari pukul 00.00 WIB, Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 WIB ditemukan sudah berada di dalam parit.

Karena melihat spanduk Nek Tu yang tidak terpasang lagi, kemudian kombatan GAM pendukung Nek Tu mencurigai bahwa spanduk Nek Tu dicopot oleh pihak pendukung Rocky, dan pihak pendukung Nek Tu juga merusak sejumlah bendera Partai Aceh dan baliho anggota DPRK dari Partai Aceh.

Saat itu sekitar pukul 11.00 WIB, pendukung Nek Tu, bernama Helmi alias Wak Hel yang melihat Tambi pendukung Rocky sedang memancang bendera Partai Aceh di sepanjang jalan di kecamatan itu langsung menghampiri Tambi dan bertanya siapa yang melepas spanduk Nek Tu.

Sedangkan, Tambi tidak menjawab, kemudian Wak Hel mendorong Tambi hingga terpeleset, kemudian Tambi yang tersulut emosi langsung mengambil alat pengorek tanah (lham) dan memukul Wak Hel, sehingga terjadi perkelahian.

Tapi tak lama kemudian, aparat keamanan dari Mapolsek Banda Alam, dan masyarakat yang menyaksikannya langsung melerai untuk menghindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. [Serambinews]

Related posts