Paris pesta kemenangan di laga pembukaan Euro 2016

Aksi penyerang sayap Prancis Dimitri Payet pada laga pembukaan Piala Eropa melawan Rumania di Stadion Stade de France, Paris, Prancis, Jumat (10/6). (UEFA)

Paris (KANALACEH) – Tuan rumah Paris berpesta dalam pembukaan kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2016 ketika Dimitri Payet membawa kemenangan bagi tim Les Bleus 2-1 atas Rumania di Stade de France pada Jumat malam waktu setempat, atau Sabtu dini hari.

Tim nasional Prancis berhasil membawa suasana meriah bagi warga Paris berkat gol Payet sejauh 20 meter ke sisi pojok atas. Kemenangan itu mengembalikan suasana Paris yang murung menyusul protes terhadap undang-undang tenaga kerja dan tujuh bulan selepas teror yang menewaskan 130 orang.

Tim Didier Deschamps hampir menyelesaikan laga pembuka yang suram dengan skor imbang, tapi keajaiban yang muncul lewat pemain klub West Ham itu mengantarkan perayaan bagi para pendukung tuan rumah di Paris untuk sebuah permulaan baik.

Pertandingan itu berjalan dengan aman dan tertib tanpa ada insiden baik di dalam maupun sekitar stadion. Keamanan Prancis menurunkan pasukan dalam jumlah besar guna mengawal acara menonton bersama pada layar raksasa di dekat menara Eiffel yang dihadiri sekitar 90 ribu orang.

Presiden Prancis Francois Hollande terlihat berjabat tangan dengan sejumlah penonton pada jalan keluar dari stadion, Jumat.

Para penonton telah diminta untuk datang lebih awal agar punya waktu cukup untuk melalui dua lapisan penjagaan yang ketat pasukan polisi bersenjata api dan rompi antipeluru.

Upacara pembukaan Piala Eropa diisi oleh tarian can-can khas Prancis oleh sekitar 100 orang penari, lagu “La Vie En Rose” karya Edith Piaf yang aransemen ulang dengan musik tekno dan pertunjukan aerobatik oleh kelompok Patrouille de France.

Prancis tidak bermain dalam pertandingan kompetitif dalam dua tahun terakhir. Sedangkan Romania, yang hanya kebobolan dua kali dalam laga kualifikasi, adalah pengingat tegas bagi Les Bleus agar berupa keras jika ingin kembali meraih gelar sejak kemenangan pada Piala Eropa 2000.

“Apakah kami menang dengan dua atau tiga gol yang mungkin sempat menyesatkan kami ketika faktanya kami dapat memenangkan laga pada akhir. Itu menunjukkan tidak akan ada pertandingan yang mudah,” kata Payet.

Awalan yang gugup

Prancis, yang sementara memimpin Grup A jelang laga menghadapi Albania dan Swiss pada Sabtu, mengawal pertandingan yang gugup.

“Cukup mudah dalam sepak bola jika Anda dapat menendang bola ke pojok atas. Itu memecahkan banyak masalah,” kata Deschamps.

“Pertandingan pembukaan dari kejuaraan ini seperti laga final jadi kami mungkin sedikit pemalu pada 25 menit pertama…kami menempatkan empat pemain penyerang di lapangan untuk membawa kemenangan,” kata Deschamps.

Prancis akan melanjutkan laga menghadapi Albania di Marseille pada Rabu (15/6), setelah Romania menghadapi Swiss di Paris.

Pada Sabtu, tim Inggris akan menghadapi Rusia pada Grup B di tengah kekhawatiran ketegangan antara pendukung kedua tim itu di Marseille. [antaranews.com]

Related posts