Syiar Islam tidak butuh modal besar

Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin (kanan) disambut Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Aceh, DR. H. Aslam Nur (kiri)‎ ketika membuka Kemah Ramadan di Aceh Tengah, Rabu (15/6). (Ist)

Takengon (KANALACEH.COM) – Syiar Islam sebenarnya tidak memerlukan modal yang besar, tapi dibutuhkan kebersamaan dan rasa sepenanggungan sebagai sesama Muslim untuk melaksanakannya.

Demikian disampaikan Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin disela silaturrahmi dengan warga Muhammadiyah se-Provinsi Aceh yang sedang mengikuti Kemah Ramadan, Rabu (15/6) di kampung Arul Kumer, Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah.

“Jika dipersepsikan untuk mengembangkan syiar Islam dibutuhkan modal yang besar itu adalah pandangan yang keliru,” kata Nasaruddin.

Menurutnya apa yang dilakukan warga Muhammadiyah dalam bentuk Kemah Ramadan yang didalamnya ada solidaritas dan kebersamaan agar kegiatan berlangsung sukses, juga terjadi pada gerakan pengajian di Aceh Tengah.

“Solidaritas warga Muhammadiyah persis sama dengan gerakan pengajian di Aceh Tengah yang mengedepankan partisipasi dari anggota pengajian,” ujarnya.

Menyikapi penerapan syari’at Islam di Aceh menurut Pak Nas-panggilan Nasaruddin-merupakan komitmen rakyat yang harus dijalankan dan bukan sebatas jargon dan terjebak dalam pusaran retorika.

“Syari’at Islam di Aceh tidak boleh hanya menjadi simbol, tapi bagaimana subtansi syari’at Islam terimplementasi dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya tulisan tapi juga pelaksanaannya yang diutamakan,” jelasnya.

Pelaksanaan Kemah Ramadan Muhammadiyah se-Aceh inj berlangsung tiga hari hingga 17 Juni 2016 yang diisi dengan kegiatan pengkaderan, training, dan dakwah. [Aidil/rel]

Related posts