Pelabuhan Malahayati mulai layani bongkar muat peti kemas

Peresmian pengoperasian Harbour Mobile Crane (HMC) dan penyambutan kapal peti kemas perdana di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Jumat (5/8). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh Zaini Abdullah menepungnawari (pesijuek) nahkoda kapal peti kemas dan operator crane di Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, Jumat (5/8).

Pelayaran di Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo 1) mulai melayani pelayaran kapal dan bongkar muat peti kemas yang akan membawa kebutuhan pokok untuk masyarakat Aceh berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Zaini Abdullah mengatakan, kehadiran pelayaran peti kemas dari Aceh ke Jakarta akan menjadi penggerak utama untuk membangkitkan sektor-sektor ekonomi rakyat. Ia mengimbau agar peluang ini dimanfaatkan oleh semua pihak sehingga keberadaan Pelabuhan Malahayati sebagai pelabuhan penghubung di wilayah Indonesia dapat dioptimalkan.

“Pemerintah Aceh siap  mendukung langkah  PT. Pelindo I dalam rangka meningkatkan potensi dan keberadaan Pelabuhan Malahayati ini. Dengan demikian akan lebih banyak lagi kapal-kapal yang memanfaatkan keberadaan pelabuhan ini sebagai feeder tol laut Indonesia di wilayah barat,” kata Zaini dalam sambutannya

Sementara itu, Dirut Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana, mengatakan, Pelindo 1 berkomitmen untuk mendukung program tol laut yang digagas pemerintah Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan Pelabuhan Malahayati. Fasilitas infrastruktur ditingkatkan.

“Kami melakukan peningkatan fasilitas infrastruktur pelabuhan yang bertujuan untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif, sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional,” kata Bambang kepada wartawan.

Pelabuhan Malahayati Krueng Raya Aceh Besar memiliki dermaga sepanjang 384 meter dan dapat menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 teus peti kemas sekaligus. Alat bongkar muat berupa satu unit HMC dengan kapasitas daya angkut 80 ton, tiga unit forklift dan enam truk pengangkut peti kemas.

Selain itu, pelabuhan yang terletak sekitar 35 kilometer dari Banda Aceh itu juga memiliki kedalaman alur 9,5 meter dan dermaga yang mendukung. Untuk sementara pelabuhan ini melayani pelayaran peti kemas domestik.

“Ada dua perusahaan yang sudah melakukan kerja sama yaitu Tempuran Emas Line (Temas Line) dan Kanaka Lines),” jelasnya.

Rencananya kapal Temas Line akan melakukan bongkar muat seminggu sekali dengan rute pelayaran dari Tanjung Priok-Belawan-Malahayati. Sementara Kanaka Lines akan melakukan bongkar muat dua minggu dalam sebulan dengan rute Tanjung Priok-Belawan-Lhokseumawe-Malahayati.

“Untuk komoditas yang diangkut merupakan barang-barang kebutuhan masyarakat,” ungkap Bambang. [Chek]

Related posts