Sepuluh orang tewas dalam banjir Garut, RSUD terendam

Banjir Garut bermula saat hujan deras mengguyur, lantas menyebabkan Sungai Cimanuk meluap. (Dok. Basarnas Jawa Barat)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Banjir bandang yang melanda Garut, Jawa Barat, menewaskan 10 orang. Dari 10 korban itu, tiga orang ditemukan di wilayah Maktal, tak jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Slamet yang terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

“Kami menemukan tiga warga dalam kondisi meninggal,” kata Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Arif Budiman seperti dilansir Antara, Selasa (20/9) malam.

Jumlah 10 korban tewas tersebut dilansir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hingga kini banyak warga melapor kehilangan anggota keluarga mereka. Evakuasi masih terus menjadi fokus Tim SAR Gabungan.

Banjir menerjang sejumlah daerah aliran Sungai Cimanuk. Banjir bermula dari hujan deras yang mengguyur Garut, lantas menyebabkan Sungai Cimanuk meluap.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nuhrogo, hulu daerah aliran Sungai Cimanuk rusak dan kritis.

Kawasan RSUD terkena dampak banjir terparah. Demikian pula Markas Polsek Tarogong Kidul dan permukiman penduduk di sekitarnya.

“Kami belum tahu jumlah rumah yang terendam atau hanyut,” ujar Arif.

Dini hari tadi, Rabu (21/9), banjir mulai surut, dan sejumlah warga memeriksa kondisi rumah mereka yang terendam. Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan daerah terdampak banjir dalam kondisi mencemaskan, terutama RSUD Dokter Slamet.

Seluruh pasien yang berada di lantai satu RSUD Dokter Slamet dipindah ke lantai dua. Banjir menggenangi ruangan Unit Gawat Darurat sampai area parkir di RS tersebut.

Rudy khawatir korban tewas akan bertambah, sebab masih ada warga yang hilang. Di Kampung Lapang Paris, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, banjir bahkan setinggi atap rumah penduduk.

“Rumah sakit, kantor Polsek, asrama Tarumanagara, kantor BKKBN, dan lain-lain kebanjiran. Banjir sampai atap rumah warga,” kata Fachrul, warga Sukakarya.

Warga yang rumahnya terendam banjir lantas menyelamatkan diri. Mereka bertahan di lantai dua bangunan rumah sakit. Air juga merendam jalanan di wilayah kota, dan Perumahan Buana di Desa Singdalaya, Kecamatan Karangpawitan.

Tanggul di Perumahan Buana jebol, menyebabkan air mengalir deras ke permukiman penduduk di kompleks tersebut, menerjang sedikitnya 20 rumah warga setempat. [CNN Indonesia]

Related posts