Komunitas akan lakukan aksi melawan kejahatan satwa

Ilustrasi - aksi penyelematan satwa. (Antara)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sekitar ratusan orang dari beberapa komunitas akan melakukan aksi dalam rangka melawan kejahatan satwa. Aksi itu akan digelar di Museum Aceh-Mesjid Raya Baiturrahman, Sabtu (24/9) pagi.

Aksi ini diinisiasi oleh Gerakan Earth Hour Aceh diikuti oleh komunitas pemuda, pecinta satwa, pelajar, mahasiswa, LSM, pemerintah dan penegak hukum.

Koordinator Aksi, Rivana Amelia menjelaskan ini adalah bagian aksi global serentak yang dilakukan di banyak kota di seluruh dunia untuk mendukung penyelamatan satwa yang terancam punah melalui Global March for Elephant, Rhino, Tiger and Orangutan (GMFERTO).

“Tahun ini Banda Aceh, Jakarta dan Barumun Nagari Wildlife Santuary di Sumatera Utara berpartisipasi dalam aksi global berparade untuk penyelamatan satwa,” kata Rivana dari Earth Hour Aceh.

Lanjutnya, sejak 2015 Kota Banda Aceh telah ikut serta dalam aksi global ini, karena merasa menjadi bagian masyarakat dunia yang peduli pada nasib gajah, harimau, badak dan orangutan.

“Satwa-satwa ini hanya bisa ditemukan lengkap di hutan Leuser Aceh sehingga sudah seharusnya warga memberi dukungan dan suara mereka untuk menyerukan penghentian perburuan dan perdagangan satwa ilegal,” jelasnya.

Aksi ini nantinya diisi dengan orasi, pembacaan puisi, bernyanyi “Aceh Lon Sayang” yang dipimpin komunitas penyandang disabilitas.

Acara itu juga mengundang para pejabat dan tokoh masyarakat termasuk para calon Gubernur Aceh untuk menandatangani piagam komitmen penyelamatan hutan dan satwa Aceh.

Rivana menyebutkan, saat ini Gajah Sumatera diperkirakan tersisa 1,700 ekor yang masih hidup. Turunnya jumlah populasi Gajah Sumatera ini karena deforestasi sehingga hilangnya habitat mereka dan juga perburuan satwa liar.

Begitu pula dengan Badak Sumatera yang populasinya diperkirakan, dibawah 300 ekor dan Badak Jawa sekitar 60 ekor. Satwa liar lainnya yang perlu di perhatikan adalah Harimau Sumatera dan Orangutan yang juga kehilangan habitatnya. [Aidil/rel]

Related posts