Keindahan laut Indonesia lebih digemari ketimbang Maladewa

Suasana saat matahari tenggelam di Labuan Bajo. (CNN Indonesia)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Keindahan alam Indonesia sudah mendapat beragam pengakuan dari wisatawan mancanegara. Beberapa di antaranya bahkan masuk dalam daftar situs warisan bersejarah, versi UNESCO, organisasi PBB yang berfokus pada pendidikan, pengetahuan dan kebudayaan.

Potensi wisata Tanah Air harus terus didengungkan. Salah satunya adalah dengan membuatnya berada dalam peringkat teratas daftar pilihan wisata yang ada di dunia.

Saat ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), meminta masyarakat untuk ikut memilih Indonesia dalam pemilihan lokasi menyelam terbaik bertajuk Top Dive Destination 2017, yang digelar oleh majalah DiveMagazine.

Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta masyarakat untuk ikut turun tangan mempromosikannya, karena selama ini majalah tersebut menjadi panduan menyelam yang sahih di sekitar 165 negara.

Mengunjungi situs web DiveMagazine, tercatat sampai Selasa (4/10), Indonesia berada di peringkat teratas, dengan perolehan suara sebanyak 19.965.

Peringkat ke-dua ditempati oleh Filipina, dengan perolehan sebanyak 1.976, dan peringkat ke-tiga ditempati oleh Maldives atau Maladewa, dengan perolehan suara sebanyak 1.773.

Walau saat ini telah berada di peringkat teratas, namun Indonesia masih harus bersaing dengan 15 negara lainnya dalam pemilihan yang dibuka hingga 31 Desember mendatang itu.

Kepopuleran lokasi menyelam di Indonesia telah sering ditulis dalam DiveMagazine. Dalam beberapa edisinya, majalah itu memberi rekomendasinya untuk mengunjungi lokasi menyelam di Labuan Bajo, yang terletak di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Taman Nasional Komodo sudah masuk dalam daftar UNESCO sejak 1986. Khusus Labuan Bajo, titik selamnya setara—juga banyak yang menyebut lebih istimewa—dari yang ada di Tubbataha Reefs Natural Park (Filipina), Great Barrier Reef (Australia), Sian Ka’an (Meksiko), Reserve System (Belize) dan Galapagos (Ekuador).

Kawasan yang juga masuk dalam daftar 10 Bali Baru versi Kemenpar ini memang memiliki keindahan bawah laut yang memesona.

Dalam salah satu artikelnya yang terbit pada 2015, CNN juga sempat menobatkan Labuan Bajo sebagai lokasi snorkeling terbaik ke-dua, setelah Raja Ampat di Papua.

Dijelaskan Tenaga Ahli Underwater Tourism Kemenpar Cipto Aji Gunawan, saat menyelam di sana, wisatawan dapat menikmati pemandangan lebih dari 385 macam terumbu karang, 70 macam bunga karang, beragam rumput laut, dan ribuan spesies ikan.

Jika beruntung, dikatakan Cipto, bisa juga berpapasan dengan sejumlah penyu hijau, ikan pari, ikan hiu, lumba-lumba atau paus.

Bersuhu sekitar 25-29 derajat dengan tingkat keasinan 34 ppt, Labuan Bajo memiliki kedalaman hingga 150 meter.

Kawasan ini juga masuk dalam zona transisi Garis Wallace, yang membuat flora dan faunanya berkarakter tropis, khas khas campuran Asia Tenggara dan Australia.

Ada beberapa titik terbaik untuk menyelam di Labuan Bajo. Pertama dan menjadi favorit wisatawan ialah Batu Samsia. Selain menyusuri serangkaian saluran air, para wisatawan bisa berinteraksi dengan makhluk laut yang ramai berenang.

Kedua ialah Toko Toko, atau yang disebut sebagai istana batu dalam air. Dengan kedalaman mencapai tujuh meter, wisatawan dalam menyaksikan terumbu karang berwarna-warni sepanjang kawasan ini.

Ketiga ialah Crystal Rock. Berada di kedalaman lima meter, wisatawan bisa bertemu dengan sejumlah jenis ikan khas perairan Pulau Komodo.

Terakhir, Manta Point. Ini adalah lokasi memantau ikan pari yang paling memungkinkan, sepanjang bulan Maret ke April dan September ke November.

Sekelompok ikan pari berjumlah belasan bahkan puluhan ekor dapat dilihan dengan mudah saat berkunjung di bulan-bulan tersebut.

Sudah banyak publik figur terkenal yang berkunjung ke Labuan Bajo. Salah satunya, pembalap MotoGP Jorge Lorenzo, yang datang pada Januari 2011.

Selama berada di sana, Lorenzo juga sempat mendatangi pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Bidadari dan Pulau Rinca. [CNN Indonesia]

Related posts