Hati-hati, beredar gas elpiji 3kg berisi air begini cara membedakannya

Depok (KANALACEH.COM) – Peredaran tabung gas elpiji 3 kg berisi air telah tersebar ke sejumlah wilayah. Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan tabung elpiji melon berisi air tersebut telah beredar ke wilayah Jakarta Timur, Depok dan Cibinong.

“Elpiji itu memang dioplos dengan air dan ada sedikit gasnya,” kata Harry, Senin (17/10).

Menurut Harry Kurniawan, pengawasan peredaran tabung gas merupakan tanggung jawab Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama dengan Pertamina Regional Depok, Bogor, dan Bekasi. Namun, jumlah personil yang mengawasi jalur distribusi hanya lima orang.

“Masyarakat harus diedukasi untuk mengetahui ciri-ciri gas yang benar. Berat tabung 5 kg dan isinya 3 kg. Sedangkan plastik penutup tabung gas melon di Depok berwarna ping (merah jambu),” ujarnya.

Menurut dia, konsumen yang membeli gas bisa mempertanyakan jika pembungkus elpiji berwarna lain. Soalnya, elpiji yang disita Polresta Depok, sebagian berwarna abu-abu.

Kepala Kesatuan Reserse dan Kriminal Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menuturkan telah berkoordinasi dengan pertamina untuk meringkus pengoplos elpiji tersebut. Di Depok ada 24 agen elpiji 3 kg yang mendapat langsung gas dari Pertamina melalui beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji ( SPBBE).

Dari agen, elpiji 3 kg tersebut disebar ke 500-an pangkalan epiji yang telah resmi ditunjuk oleh agen pendistribusi. “Sulit untuk melakukan pengoplosan dengan air di pangkalan resmi. Sebab, ancamannya akan diberhentikan pasokan gas mereka,” ucapnya.

Dari pangkalan, biasanya ada distributor resmi yang dipekerjakan yang diberi nama motoris. Nah, para motoris ini yang mengantarkan ke pengecer yang berada di warung-warung warga. “Tapi, motoris yang dari pangkalan dipastikan resmi,” ucapnya.

Adapun, pelaku pengoplos yang menjual gas berisi air ke warga menggunakan sistem motoris. Namun, dipastikan motoris tersebut bukan dari pangkalan. “Warga harus memastikan membeli gas dari penyalur resmi yang ditunjuk Pertamina, agar tidak tertipu,” ujarnya.[Tempo]

Related posts