Pasar lelang kopi difungsikan, Nasaruddin: Perpendek mata rantai niaga

Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin menerima suran ijin satu perusahaan pelaksana pasar lelang kopi dari perwakilan pejabat Bappepti, Yuli Edi Subagio. (Ist)

Takengon (KANALACEH.COM) – Momentum Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) ke-8 yang digelar dari Kamis (20/10) hingga Minggu (23/10) di Takengon, dimanfaatkan oleh Bappepti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) untuk menyerahkan ijin pelaksanaan lelang kopi kepada satu perusahaan di daerah tersebut.

Menurut Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, hal ini sangat berdampak bagi perkembangan tata niaga kopi di daerah itu.

“Jelas dengan adanya pasar lelang kopi akan sangat berpengaruh, khususnya memperpendek mata rantai niaga kopi,” ujarnya‎ disela kegiatan KKSI, Minggu (23/10) malam

Nasaruddin mengatakan, terbukanya pasar lelang memungkinkan antara pembeli dengan penjual dapat bertemu langsung dan melakukan transaksi sehingga saling menguntungkan.

“Melalui pasar lelang, kita harapkan ada perbaikan kesejahteraan petani kopi di Aceh Tengah,” tambahnya.

Sementara Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Irpan Anwar mengatakan, Aceh Tengah adalah penghasil kopi terbaik di Indonesia bahkan dunia.

Menurutnya, permintaan kopi dalam negeri terus meningkat, begitu juga negara-negara asing melihat komoditi kopi memiliki masa depan yang cukup baik.

“Kami terus mengedukasi pasar untuk lebih membuat harga kopi terus meningkat pada masa mendatang. Kepada petani kami juga berharap untuk menjaga dan merawat kopi dengan baik agar kualitasnya tetap terjaga,” demikian Irpan.

Rangkaian kontes kopi disemarakkan dengan berbagai kegiatan diantaranya seminar, pemilihan duta kopi, lelang kopi, pemutaran Film Aroma of Heaven yang diikuti pegelaran seni dan budaya, hingga acara utama pelaksanaan cupping test untuk menilai kopi terbaik yang diikutsertakan dalam kontes.

Even nasional ini menghadirkan tim juri ternama dari berbagai negara, seperti Mr Shunta Baba, Nguyen Duong Chau, Mrs Mirella Cielek, Paul W De Haan, Judith E Ganes, Somkuan Priyawat, Cheng Boon Leng dan Anyarat Priyawat. [Aidil/rel]

Related posts