Ahok diusir warga, Gerindra: kalau ngomong jangan sembarangan

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahja Purnama (Ahok). (Google)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Gubernur‎ DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diminta tidak lagi menyinggung perasaan orang dengan menjaga sikap dan perkataannya. Pasalnya, pengusiran puluhan warga Rawa Belong, Kebun Jeruk, Jakarta Barat kemarin terjadi akibat ulahnya sendiri.

Terutama, perkataan Ahok terkait Surat Al Maidah 51 yang dianggap telah menistakan agama. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyarankan, agar Ahok bisa menjaga sikap dan perkataannya.

‎”Makanya kalau ngomong jangan sembarangan, termasuk dia bilang angkot dihabiskan, nanti tidak boleh ada angkot di Jakarta,” sindir Ahmad Riza Patria di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/11).

Dia berpendapat, ‎masyarakat melihat Ahok sebagai sosok yang egois, arogan dan tidak bisa menjaga perkataan, sehingga cagub petahana itu diusir warga Rawa Belong. “Jangan menimbulkan kemarahan dan kebencian pada masyarakat,” tutur Wakil Ketua Komisi II DPR ini.

Dia menambahkan, sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok seharusnya bisa mengayomi, melindungi dan memperjuangkan kepentingan rakyatnya. “Bukan malah menjauhkan rakyat atau mencaci-maki rakyat. ‎Itu akibatnya, maka dia ditolak di beberapa daerah,” tutur anggota panitia khusus revisi Undang-undang tentang Pemilu ini. [Sindo]

Related posts