Empat desa di Aceh Barat nyaris tenggelam dilanda banjir

Ilustrasi banjir. (Kompas)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Empat desa di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dilanda banjir hingga ketinggian tiga meter dari permukaan tanah dan nyaris menenggelamkan perkampungan itu, akibat meluapnya aliran sungai sekitar pukul 10:30 Wib, Selasa (8/11).

Camat Woyla Ika Suhannas, yang dihubungi wartawan dari Ibu Kota Meulaboh, Selasa, mengatakan, saat ini warga diamankan di tempat pengungsian pada lokasi lebih tinggi,  seperti  menempati badan jalan dan jembatan di wilayah pedalaman itu.

“Dari 41 desa di Woyla, di antaranya 21 desa dilanda banjir  dan terparah pada empat desa ketinggian air hingga tiga meter dan nyaris menenggelamkan permukiman di daerah itu,” katanya

Dari titik lokasi pengungsian sementara itu, kemudian warga baru dievakuasi menggunakan perahu karet oleh tim BPBD, Basarnas serta unsur terkait.

“Sebagaian warga dievakuasi dari rumahnya,” katanya dan menambahkan, belum dilaporkan adanya korban jwa, sementara air terus bergerak naik.

Adapun desa yang dilaporkan Ika Suhannas nyaris tenggelam tersebut yakni, Cot Keumude, Bakat, Pasi Birah dan Seumantok, Kecamatan Woyla, Aceh Barat. “warga di sana sangat segera membutuhkan bantuan,” katanya.

Sementara itu Pusdalop BPBD Aceh Barat, merilis bahwa banjir luapan sungai akibat tingginya intensitas curah hujan pada pukul 11:28 WIB, telah mengepung 9 dari 12 kecamatan meliputi 40 desa, 1.152 KK dan 3.558 jiwa.

Titik pengungsian sementara yang sudah terdata pada empat lokasi, yakni di atas Gunung Tungkop 100 KK, Balai Keselamatan warga Napai 98 KK dan sejumlah titik pengungsian baru beserta juga dapur umum.

Banjir yang mengepung sembilan kecamatan itu dengan ketinggian air 50-80 centimeter,  BPBD sejak Senin (8/11) malam telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) melakukan evakuasi warga dan memantau perkembangab banjir yang tampak semakin meluas.

“Sementara prasarana yang rusak satu unit jembatan gantung di Desa Kajeung-Desa Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, rusaknya jembatan itu akibat dihantam satu unit kapal keruk pendulang emas,” katanya. BPBD terus memantau perkembangan banjir akibat hujan dua hari berturut-turut, demikian Kepala BPBD Aceh Barat Teuku Syahluna Polem. [Antara]

Related posts