Presiden perintahkan BNPB percepat tangani dampak gempa Aceh

Jokowi tak jamin tidak ada reshuffle tahun ini
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). (Kanal Aceh/Randi)

Jakarta (KANALACEH.COM) –  Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mempercepat penganganan dampak gempa bumi di Aceh. “Presiden menginginkan adanya pendekatan baru dalam penanganan Aceh,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui siaran pers pada Kamis (15/12).

Sutopo mengatakan presiden menginginkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi dampak gempa secara paralel. Ini artinya BNPB tidak perlu menunggu tahap demi tahap sesuai dengan tahapan tanggap darurat. “Tetapi mana yang dapat dikerjakan, segera bangun kembali,” kata Sutopo menirukan permintaan presiden.

Menurut Jokowi, pendataan dan pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah harus dipercepat. Dia juga telah memerintahkan BNPB memberi bantuan keuangan kepada korban gempa untuk kembali membangun rumah.

“Segera berikan bantuan keuangan agar segera bisa digunakan sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa hidup kembali,” kata Jokowi saat berada di Gampong Kuta Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya pada Kamis, 15 Desember 2016.

“Saya hanya mengecek itu saja, dan juga yang dikerjakan oleh PU sudah dimulai belum? Sudah dibersihkan belum? Saya akan terus mengecek pembangunannya.”

Ini adalah kali kedua kunjungan presiden ke lokasi gempa di Pidie Jaya. Dia ingin memastikan penanganan dampak gempa Aceh berjalan dengan baik. Jokowi datang ke Pidie Jaya didampingi Ibu Negara Iriana menggunakan helikopter.

Presiden Jokowi juga mengunjungi anak-anak dan masyarakat di pos pengungsi yang berada di pelataran Masjid Istiqomah, Rhieng Blang, Pidie Jaya. Saat kunjungan itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, menyerahkan secara simbolis bantuan BNPB berupa family kits, kids ware, tikar, dan selimut, kepada beberapa warga terdampak.

Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei melaporkan kondisi terkini di Pidie Jaya dan sejumlah daerah terdampak. “Bangunan rusak seperti Masjid At-Taqarrub di Trienggadeng dan Sekolah Tinggi Agama Al-Aziziyah telah dibersihkan oleh TNI,” kata Willem.

Willem juga menjelaskan Kementerian PU sudah mulai melakukan pembangunan masjid dan pesantren yang roboh. Bagi keluarga dari korban meninggal, Kementerian Sosial telah menyerahkan santunan uang duka kepada ahli waris. Dari 103 korban meninggal dunia telah diserahkan santunan kepada 96 orang ahli waris, sedangkan masih ada 7 orang korban yang belum teridentifikasi. [Tempo]

Related posts