Respon tanggap darurat selesai, PMI dirikan klinik

Ilustrasi.

Meureudu (KANALACEH.COM) – Tahap tanggap darurat bencana gempa Pidie Jaya dinyatakan berakhir oleh pemerintah, fase berikut adalah transisi darurat yang ditetapkan akan berlangsung untuk jangka waktu 90 Hari. Palang Merah Indonesia telah melakukan respon tanggap darurat bencana sejak hari pertama terjadinya Gempa.

Menjelang habisnya masa tanggap darurat juga direspon PMI dengan mendirikan klinik lapangan di desa Meuraksa kecamata Meureudu Kabupaten Pidie Jaya, hingga hari ini, klinik lapangan ini telah melayani 91 pasien sehingga secara total, sebanyak 2056 pasien telah menerima pelayanan medis PMI.

Sementara, untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, PMI menerjunkan 10 truk tanki air kepada warga terdampak. Sebanyak 359.950 liter air bersih telah disalurkan kepada warga 32 desa di 6 kecamatan selama masa tanggap darurat bencana.

Layanan mobil klinik tetap diteruskan demikian juga dengan layanan klinik lapangan. Klinik lapangan ini baru akan di hentikan pelayanannya pada tanggal 23 Desember 2016 sementara mobile klinik akan terus dilaksanakan setidaknya hinga satu minggu ke depan.

“Mobile klinik kita telah melayani 153 warga terdampak di Desa Meunasah Lancoek kecamatan Meurah Dua, dari situ dapat kita lihat bahwa kebutuhan masyarakat terdampak akan mobile klinik masih besar,” Ungkap Wisnu Wardhana, Media Handling Officer Respon Tanggap Bencana Palang Merah Indonesia.

PMI juga merencanakan penguatan kapasitas bagi relawan, staff dan pengurus di wilayah terdampak.

“Kejadian Gempa ini menjadi pelajaran berharga bagi awak PMI di Pidie Jaya, Pidie dan Bireun. Tentunya akan lebih siap lagi bila gerakan juga memikirkan penguatan kapasitas dari relawan, staff dan pengurusnya,” harap Wisnu. [Randi/rel]

Related posts