Terkait masalah peci merah, Husaini: Aceh sudah memakai simbol dari dulu

diskusi publik yang bertajuk "Polemik Kupiah Merah dan Teror Pilkada," yang dilaksanakan di Keude Kupi Aceh (KKA), Banda Aceh, Rabu (18/1) . (Kanal Aceh/Fahzian)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Terkait dengan masalah warna dan simbol yang terjadi di Kabupaten Pidie saat debuat kadidat dengan memakai peci berwarna merah, ahli sejarah Husaini Ibrahim angkat bicara.

Menurutnya jika dilihat dari sejarah, Aceh dulunya sudah memakai simbol tertentu dan juga warna.

“Masa kerajaan Aceh Darussalam, juga banyak memakai warna dan simbol tertentu, salah satunya warna hitam, sampai saat ini orang Aceh suka dengan warna hitam, pakaian Aceh juga warna hitam,” kata Husaini.

Hal itu disampaikannya saat mengisi diskusi publik yang bertajuk “Polemik Kupiah Merah dan Teror Pilkada,” yang dilaksanakan di Keude Kupi Aceh (KKA), Banda Aceh, Rabu (18/1) pada pukul 14.00 WIB.

Selain itu kata Husaini, Aceh dulunya juga memiliki makna tertentu terkait warna dan simbol.

“Orang Aceh juga suka warna putih karena melambangkam kesucian, dan warna merah melambangkan keberanian, hari ini kita masih melihat dimakam orang Aceh memakai kain putih dinisannya,” jelasnya.

Sejauh ini katanya, semua yang berlaku di Aceh memiliki makna baik itu simbol maupun warna.Namun saat ini banyak yang mengabaikannya dan tidak begitu paham terkait adat dan istiadat Aceh.

“Seperti kupiah meuketop, biasanya di pakai oleh raja, dan masyarakat memakai peci biasa yang berwarna hitam,” katanya.

Maka tambahnya masalah warna itu tidak dimasalahkan sepanjang itu tidak melanggar aturan.

“Kerena jika dikaji dari sejarah dulunya tidak dipermasalahkan,” katanya. [Fahzian Aldevan]

Related posts