Korsel: Rezim Korut terlibat pembunuhan Kim Jong Nam

Korsel: Rezim Korut terlibat pembunuhan Kim Jong Nam
Kim Jong-Nam. foto tahun 2001. (Reuters)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Korea Selatan mengatakan keyakinannya bahwa rezim Korea Utara terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam di Kuala Lumpur, Malaysia.

Abang tiri pemimpin Korurt, Kim Jong-un, tewas dibunuh ketika sedang menunggu penerbangan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Senin (13/2) pekan lalu.

“Kami yakin rezim Korea Utara berada di belakangan insiden dengan mempertimbangkan empat tersangka adalah warga Korea Itara,” kata juru bicara Kementrian Penggabungan Korea Selatan.

Kepolisian Korea Utara sudah menahan seorang warga Korea Utara dan mengatakan sedang mencari empat lainnya.

Walaupun muncul spekulasi meluas bahwa Korea Utara berada di belakang pembununan Jong-nam, tetap belum ada bukti-buktinya dan pemerintah Pyongyang belum mengeluarkan komentar atas insiden ini.

Sekilas Kim Jong-Nam

Pria berusia 45 tahun ini merupakan putra tertua mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il.

Dikenal sebagai penggemar komputer, dia mahir berbahasa Jepang dan pernah bersekolah di Rusia dan Swiss.

Setelah menyelesaikan sekolah di luar negeri, Kim tinggal di ibu kota Pyongyang dan mendapat jabatan bertanggung jawab atas kebijakan teknologi informasi Korea Utara.

Dia meninggalkan Korea Utara setelah tidak mendapat tongkat kepemimpinan Korea Utara karena ayahnya memutuskan dia sebaiknya tidak memimpin negara itu.

Dalam beberapa tahun belakangan, dia diyakini menghabiskan waktunya di Cina dan Malaysia.

Kim Jong-Nam merupakan anak Kim Jong-Il dari hubungan tidak resminya dengan Sung Hae-Rim, seorang bintang kelahiran Korea Selatan yang meninggal dunia di Moskow

Dalam konferensi pers, Minggu (19/2), Wakil Kepala Polisi Malaysia, Noor Rashid Ismail, mengatakan tersangka empat warga Korea Utara yang terlibat dalam pembunuhan Jong-nam yang masih dicari adalah Ri Ji Hyon (33 tahun), Hong Song Hac (34), O Jong Gil (55), dan Ri Jae Nam (57).

Keempatnya meninggalkan Malaysia Senin 13 Februari, pada hari kematian Jong-nam dan masuk ke Malaysia dalam waktu berbeda selama dua pekan sebelumnya.

“Saya tidak mau mengungkapkan mereka berada di mana,” kata Noor Rashid, namun menegaskan sudah bekerja sama dengan Interpol.

Adapun seorang warga Korea Utara Ri Jong Chol sudah ditangkap bersama dengan seorang pria Malaysia, Muhammad Farid Bin Jalaluddin, dan perempuan Indonesia yang disebut-sebut pacarnya, Siti Aisyah, serta seorang perempuan berpaspor Vietnam, Doan Thi Huongn.

Siti Aisyah dilaporkan mengatakan kepada polisi Malaysia bahwa dia dibayar untuk melakukan ‘aksi’ yang diperkirakannya sebagai prank atau lelucon.

Kepolisian Malaysia yakin bahwa racun dilemparkan ke muka Kim Jong-nam ketika dia sedang menunggu penerbangan ke Makau dan sempat meminta bantuan ke meja layanan pelanggan sebelum meninggal.

Dia juga sempat menjelaskan dua perempuan yang tidak dikenal menyeka wajahnya dengan cairan dan dia merasa pusing.

Hasil otopsi atas jenazahnya masih ditunggu dan Kementrian Kesehatan Malaysia mengatakan diperlukan waktu sektitar dua minggu untuk mendapatkan laporan akhir.

Sementara Korea Utara -yang menuntut agar jenazah tersebut dikembalikan- sudah menegaskan menolak hasil otopsi. [BBC]

Related posts