Benda yang diduga mirip rangkaian bom ternyata Radiosonde milik BMKG

Benda yang diduga mirip rangkaian bom ternyata Radio Sonde milik BMKG
Kapolresta Banda Aceh bersama Kasie Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad didampingi Kabag Ops Polresta Banda Aceh memperlihatkan benda Radiosonde di halaman Brimob Polda Aceh, Sabtu (11/3) dinihari WIB. (Kanal Aceh/Aidil)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Benda yang diduga mirip bom yang sempat menghebohkan warga Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh ternyata benda milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh Stasiun Blang Bintang.

Kepastian itu diperoleh saat tim kepolisian bersama Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladdin melakukan pemeriksaan benda tersebut ke Gegana Polda Aceh, Sabtu (11/3) dinihari sekira pukul 01.30 WIB yang didampingi Kasie Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad.

[Baca: Benda misterius diduga rangkaian bom hebohkan warga Ulee Kareng]

Kombes Pol T Saladdin menjelaskan, benda mencurigakan tersebut jatuh di pohon pepaya pada Jumat (10/3) pukul 11.00 WIB di samping rumah warga di Lorong H T Usman, Jalan Kapai Kleng, Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh. Benda itu berbentuk kotak yang dilapisi dengan sterofom.

Selanjutnya, warga pemilik rumah melaporkan kepada pihak kepolisian pada pukul 22.00 WIB. “Sebelumnya, kami juga pernah menemukan benda seperti itu. Ternyata itu milik BMKG,” kata Saladdin kepada wartawan usai pemeriksaan benda tersebut.

Dia mengimbau kepada masyarakat, jika di Banda Aceh ada informasi tentang bom pada Jumat malam dipastikan itu kabar bohong. “Sengaja kita urai benda itu sekarang (dinihari, red) agar masyarakat Aceh tidak resah,” ujarnya.

Sementara Kasie Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad membenarkan bahwa benda mencurigakan itu milik BMKG. Dikatakannya, benda tersebut bernama Radio Sonde (Rason) dengan merek Modem.

Zakaria menyebutkan, benda Rason yang diterbangkan dua kali sehari pada pukul 06.00 WIB dan 18.00 WIB berguna untuk mengirim sinyal berita agar dapat mengetahui arah kecepatan angin, suhu udara, kecepatan udara, dan kelembapan udara.

Terlihat benda itu dilengkapi dengan baterai, rangkaian kabel, tali, pipa, dan balon yang dikemas dengan sterofom.

“Benda itu diterbangkan dengan balon gas hidrogen berdiameter 1,5 meter dan dapat terbang tinggi,” sebutnya.

Alat ini, lanjut Zakaria, semakin terbang tinggi maka balon akan memuai lalu pecah, dan jatuh. Saat jatuh, alat itu akan meluncur ke bawah pelan-pelan karena dilengkapi dengan alat seperti payung. “Ketika sudah jatuh, alat itu sudah tidak bisa dipakai lagi,” jelasnya.

Untuk di daerah Aceh, sambungnya, kejadian benda Rason yang menghebohkan warga ini sudah pernah terjadi dua kali.

Lebih lanjut, Kombes Pol T Saladdin kembali mengimbau kepada masyarakat jika menemukan benda yang turun dari langit seperti Rason untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat. “Kemudian kami akan memastikan itu ke BMKG. Masyarakat diharap dapat menjalankan aktifitas seperti biasa,” harap Saladdin. [Aidil Saputra]

Related posts