Perang Aceh, salah satu perang terlama di dunia

Perang Aceh, salah satu perang terlama di dunia
Tentara Belanda merebut benteng Fort Kuto Reh pada 14 Juni 1904 di tahap-tahap akhir Perang Aceh yang berlangsung selama 30 tahun. (Wikipedia)

(KANALACEH.COM) – Sepanjang usianya, sejarah dunia diwarnai banyak peperangan yang disebabkan berbagai alasan.

Sebagian perang merupakan konflik independen, sebagian lainnya adalah kelanjutan dari konflik terdahulu.

Hal yang pasti, perang biasanya berlangsung cukup lama. Berikut 10 perang yang memakan waktu paling lama dalam sejarah dunia dikutip dari Kompas.com, Minggu (12/3):

10. Perang Vietnam
Durasi: 19 tahun (1955-1975)

Meski tidak ada deklarasi resmi, Perang Vietnam dimulai pada 1 November 1955, ketika AS menyediakan bantuan militer terhadap negeri baru Vietnam Selatan.

Saat itu Vietnam Selatan sedang berjuang menghadapi negeri tetangganya Vietnam Utara yang didukung dua negeri komunis China dan Uni Soviet.

Namun, pertempuran besar baru benar-benar terjadi pada 1963 ketika keterlibatan AS di Vietnam ditingkatkan pertama oleh Presiden John F Kennedy lalu Presiden Lyndon B Johnson.

Perang itu secara resmi berakhir pada 30 April 1975 ketika personel militer AS terakhir meninggalkan Saigon (Ho Chi Mihn City) dan Vietnam Utara menyatukan kedua negara itu menjadi Republik Sosialis Vietnam.

Jumlah korban: 2,4 juta orang tewas.

9. Perang Besar Utara
Durasi: 21 tahun (1700-1721)

Dua negara utama yang berperang adalah Rusia di bawah kepemimpian Tsar Peter yang Agung melawan Kerajaan Swedia yang dipimpin Charles XII.

Namun, beberapa negara terlibat dalam perang ini yaitu Denmark, Norwegia, Polandia, Lithuania, Kekaisaran Ottoman, dan Inggris Raya.

Rusia memenangkan perang ini dan hasil dari konflik tersebut mengubah perimbangan kekuatan di Eropa.

Usai perang ini, kekuatan Swedia menurun drastis dan hanya menjadi pemain kecil di Eropa.

Rusia, kemudian mengubah namanya menjadi Kekaisaran Rusia dengan Peter yang Agung sebagai kaisar pertama.

Kemenangan dalam perang ini juga mengubah Rusia menjadi salah satu kekuatan utama dunia.

Jumlah korban: Para sejarawan yakin jumlah korban tewas dalam pertempuran ditambah akibat penyakit, dan kelaparan mencapai lebih dari 300.000 orang.

8. Perang Punic Pertama
Durasi: 23 tahun (264-241 SM)

Ini adalah konflik pertama dari tiga perang antara negara kota Kartago (kini Tunisia) dan Republik Romawi memperebutkan jalur perdagangan di sekitar Laut Tengah.

Perang Punic yang pertama adalah yang terpanjang dari ketiga konflik bersenjata dan terutama berlangsung untuk memperebutkan Pulau Sisilia.

Dalam salah satu pertempuran yang paling dikenang, di kota Panormus (kini Palermo), pasukan Romawi tak hanya membantai 20.000 orang prajurit Kartago dalam satu hari tetapi juga menangkap 100 ekor gajah perang.

Gajah-gajah itu kemudian dikirim ke Roma, yang diyakini kemudian dibunuh dalam pertandingan gladiator di Colloseum.

Perang ini berakhir pada 241 SM dengan Romawi keluar sebagai pemenang dan mengendalikan penuh Pulau Sisilia.

Perkiraan korban: Sekitar 250.000 orang tewas.

7. Perang Peloponesia
Durasi: 27 tahun (431-404)

Setelah negara-negara kota Yunani bersatu dan mengalahkan kekaisaran Persia yang perkasa, mereka kemudian kembali ke selera awal, yaitu saling memerangi.

Dalam perang ini, Athena yang menjelma menjadi sebuah kekaisaran yang kuat memerangi Liga Peloponesia yang merupakan koalisi negara-negara kota musuh Athena.

Koalisi musuh-musuh Athena ini dipimpin negara kota yang menjadi pesaing utama Athena yaitu Sparta yang terletak di Semenanjung Peloponesia.

Perang berkobar di seluruh wilayah selatan Yunani, hingga ke Turki dan Italia selatan.

Dalam perang ini terjadi pertempuran laut Aegopostami, di lepas pantai Laut Tengah Turki.

Dalam pertempuran laut ini, Sparta mengalahkan Athena dengan menenggelamkan 150 kapal dan menewaskan 3.000 pelaut.

Beberapa bulan kemudian, Athena dikepung dan pada 404 SM menyerah kalah. Usai perang ini, dominasi Athena di Yunani tinggal sejarah.

Jumlah korban: tidak diketahui

6. Perang Mawar
Durasi: 30 tahun (1455-1485)

Ini adalah perang memperebutkan hak atas tahta kerajaan Inggris yang melibatkan pendukung dua keluarga bangsawan.

Kedua keluarga itu adalah Lancaster dengan simbol bunga mawar merah melawan Keluarga York yang memiliki lambang bunga mawar putih.

Dari simbol kedua keluarga bangsawan itu nama perang ini berasal.

Selama perang ini, mahkota kerajaan berpindah tangan sebanyak tiga kali, satu orang raja tewas dalam pertempuran, satu raja dieksekusi, dua raja meninggal wajar, serta puluhan bangsawan kehilangan nyawa.

Di akhir perang Keluarga Lancaster keluar sebagai pemenang. Henry Tudor dari keluarga Lancaster akhirnya menyingkirkan pesaingnya Richard III dari keluarga York di Pertempuran Bosworth 1485.

Setelah kemenangan itu Henry Tudor menjadi raja Inggris dengan gelar Henry III. Setahun kemudian dia menikahi Elizabeth of York untuk memperkuat posisinya.

Pernikahan ini kemudian menciptakan keluarga baru yaitu keluarga Tudor yang memerintah Inggris selama satu abad berikutnya.

Jumlah korban: sekitar 100.000 orang tewas.

5. Perang Aceh
Durasi: 31 tahun (1873-1904)

Perang ini merupakan hasil dari upaya Belanda menguasi seluruh Hindia Belanda atau kini dikenal dengan nama Indonesia.

Pada 1873, militer Belanda menyerang Kesultanan Aceh, sebuah negeri merdeka di ujung utara Pulau Sumatera.

Pada 1874, Belanda berhasil menguasai ibu kota Aceh, Kutaraja dan mendeklarasikan kemenangan dalam perang itu.

Namun, Belanda meremehkan tekad bangsa Aceh yang terus berjuang menggunakan taktik perang gerilya yang menyeret Belanda dalam perang panjang selama 31 tahun.

Pada akhir 1890-an, Belanda yang frustrasi menggelar kampanye bumi hangus yang berujung pada kehancuran ratusan desa dan kematian ribuan warga Aceh.

Pada 1903, Belanda sudah di ambang kemenangan tetapi pertempuran-pertempuran masih terus berlangsung secara sporadis hingga 1914.

Jumlah korban: sekitar 90.000 orang.

4. Perang 30 Tahun

Pada 23 Mei 1618, sekelompok orang Protestasn yang marah menyerbu istana kerajaan Bohemia di kota Praha.

Di sana mereka melemparkan tiga orang Katolik yang dipilih menjadi pemimpin keluar dari jendela setinggi 25 meter. Ajaibnya, ketiga orang itu lolos dari maut.

Insiden yang dikenal sebagai Pelemparan di Praha, memicu pemberontakan umat Protestan di seluruh negeri.

Perang ini kemudian memicu konflik besar-besaran dan brutal antara negara-negara utama di Eropa.

Para pemain utama dalam perang ini adalah Kekaisaran Suci Roma, persatuan negara-negara Jerman, dan beberapa negara tetangganya yang bersekutu dengan Spanyol melawan Perancis, Swedia, dan Denmark.

Perang ini diakhiri dengan kekalahan koalisia Kekaisaran Roma Suci dan Spanyol yang kehilangan banyak wilayah dan pengaruh.

Pemenang perang ini Perancis dan Swedia menjadi negara kuat Eropa, meski Swedia tak bisa mempertahankan posisinya itu karena kalah dari Rusia dalam perang berikutnya.

3. Perang saudara Guatemala
Durasi: 36 tahun (1960-1996)

Pada 1954 kolonel angkatan darat berhaluan kanan Carlos Castillo Armas sukses menggulingkan pemerintahan kiri Guatemala yang terpilih secara demokratis.

Kudeta Kolonel Armas itu sebenarnya dirancang dan didanai pemeringtah AS lewat kemenlu dan dinas rahasia CIA.

Pada 1960, sekelompok perwira militer berhaluan kiri memimpin sebuah kudeta tetapi gagal menggulingkan pemerintah.

Hasil dari pemberontakan gagal itu adalah perang saudara 36 tahun antara tentara Guatemala dengan berbagai faksi pemberontak kiri.

Perang saudara baru berakhir setelah kesepakatan damai diteken kedua pihak pada 1996, tetapi banyak dilihat sebagai kemenangan para gerilyawan.

Dalam konflik inilah untuk pertama kali istilah penghilangan paksa digunakan.

Diperkirakan tentara dan kepolisian Guatemala menculik dan menghilangkan 40.000-50.000 orang, terutama para aktivis sipil.

Sebagian besar dari mereka yang dihilangkan itu adalah suku Maya dan jenazah mereka dibuang di kuburan massal atau dilemparkan ke laut dari helikopter.

Jumlah korban: sekitar 200.000 orang.

2. Perang Yunani-Persia
Durasi: 50 tahun (499-449 SM)

Perang ini sebenarnya terbagi atas tiga konflik selama periode 50 tahun, yang kemudian oleh para sejarawan digabung menjadi satu perang besar.

Perang ini terjadi antara koalisi negara-negara kota Yunani yang dipimpin Athena dan Sparta melawan kekaisaran Persia yang saat itu adalah negara terbesar  dan terkuat di dunia.

Di masa jayanya, Kekaisaran Persia memiliki penduduk 50 juta orang atau sekitar 44 persen jumlah penduduk dunia saat itu.

Perang dimulai dengan serangkaian revolusi Yunani di beberapa wilayah yang ditaklukkan Persia beberapa dekade sebelumnya.

Revolusi ini disusul serbuan dalam skala besar oleh Persia yang kemudian dibalas oleh pasukan Yunani.

Setelah berbagai pertempuran selama 50 tahun, Yunani menjadi pemenang dengan keberhasilan menangkal serangan Persia dan merebut sejumlah wilayahnya yang diduduki Persia.

Jumlah korban: tidak diketahui.

1. Perang 100 tahun
Durasi: 116 tahun (1337-1453)

“Peserta” utama perang ini adalah Inggris dan Perancis dan perang panjang ini dibagi ke dalam tiga komponen utama.

Salah satu bagian berlangsung selama 38 tahun yaitu Perang Lancastrian (1415-1453). Perang ini memperebutkan wilayah Inggris di Perancis dan kendali atas tahta Perancis.

Penguasa Inggris dan Perancis selama berabad-abad memiliki keterkaitan keluarga, sehigga klaim Inggris terhadap tahta Perancis tak jarang memiliki dasar yang kuat.

Perang panjang ini berakhir dengan menyerahnya Inggris. Perancis, sang pemenang, merebut hampir semua wilayah Inggris di negeri itu.

Akhir perang ini juga memulai masa isolasi Inggris dari politik Eropa daratan. Dan hanya dua tahun setelah perang ini, Inggris kembali terjerumus dalam perang panjang.

Jumlah korban: diperkirakan mencapai 3,5 juta orang.  [Kompas]

Related posts