Kemhan dan Unsyiah gelar seminar Bela Negara

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar seminar Pemberdayan Wilayah Pertahanan di Provinsi Aceh. Seminar yang bertema Meningkatkan Semangat Bela Negara dalam Rangka Mewujudkan Pertahanan Negara yang Tangguh itu dilaksanakan di ruang VIP Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (23/3).

Kegiatan ini menghadirkan empat pemateri, yaitu Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC (Wakil Rektor III Unsyiah), Marsekal Pertama TNI Eris Widodo SE MT (Han) (Perwakilan Pelaksana Tugas Pokok (PPTP) Kemhan Aceh), Andi Chandra Asajuddin (Perwira Staf Ahli Pangdam Iskandar Muda Bidang Manajemen Sistem Pertahanan Negara Kolonel Infantri), dan Restu Andi Surya (Kabid Bina Idiologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Aceh).

Alfiansyah menegaskan, makna bela negara jangan diartikan secara sempit. Bela negara harus dipahami secara luas agar dapat dilaksanakan masyarakat sesuai kapasitasnya masing-masing. Perguruan tinggi juga memiliki peranan penting dalam mendidik mahasiswa agar paham bela negara. Bela negara bukan hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga secara non-fisik dan harus dimulai dari sekarang untuk mempersiapkan generasi masa depan.

“Unsyiah dan perguruan tinggi negeri lainnya akan terus membina mahasiswa untuk membela negara, karena mahasiswa adalah aset masa depan sehingga patut diberikan pemahaman tentang bela negara,” tegasnya.

Sementara itu, Eris Widodo menyebutkan, bela negara mengandung lima nilai fundamental, yaitu, cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara.

“Melalui bela negara diharapkan warga negara dapat secara aktif menangkal ancaman kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa sebagai bentuk kesadaran secara fisik dan non-fisik dalam melaksanakan bela negara,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi dan membangun semangat bela negara, sehingga penting secara terus menerus ditanamkan dan dikembangkan karakter kebangsaan.

Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Kesbangpol Aceh, Drs Mahdi Effendi membacakan sambutan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Menurutnya, pertemuan ini dapat memberi pemahaman tugas dan tanggung jawab setiap individu untuk membela negara. Ancaman itu bukan hanya berbentuk militer, tetapi juga ancaman multidimensi. Misalnya, penyebaran paham kejahatan, ekstrimis, aksi radikal, konflik komunal, hingga kejahatan lintas negara. Gubernur Aceh berharap semangat bela negara dapat disesuaikan dengan semangat menjaga pedamaian yang telah berlangsung di Aceh.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Ikatan Keluarga Alumni Unsyiah, Sulaiman Abda, Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Prof Samsul Rizal, jajaran Kodim, Polres, dan ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Aceh. [Randi/rel]

Related posts