50 UKM direlokasi, Gedung galeri wisata dialihfungsikan jadi cafe

Gedung galeri wisata yang digunkan oleh 50 UKM se Banda Aceh akan dialihfungfisikan jadi cafe. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gedung galery wisata yang dikelolah oleh para usaha kecil menengah (UKM) Balee Inong di bongkar. Pasalnya, gedung itu ingin dijadikan cafe oleh pihak ketiga.

Gedung yang terletak di jalan Rama Setia, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, diketahui milik pemerintah Kota Banda Aceh. Kemudian diberikan hak pakai pada UKM balee inong untuk memasarkan produk UKM-nya yang diresmikan pada Bulan Juli 2017 lalu.

Namun, karena dinilai tidak produktif, gedung tersebut diambil alih kembali oleh Pemko Banda Aceh untuk disewakan. Kepala UKM Balee Inong, Syafrida, awalnya terkejut dengan pemindahan tersebut. ia mengatakan, tidak ada kordinasi sebelumnya dari pihak Pemko mengenai pembongkaran.

“Saya terkejut. Kok tiba-tiba sudah dibongkar, padahal barang-barang kami masih ada di dalam. Kami tidak dikasih tau sebelumnya,” katanya pada wartawan dilokasi gedung gallery wisata, Jumat (6/10).

Gedung tersebut, kata dia, digunakan lebih dari 50 UKM. Saat pembongkaran masih ada barang yang masih tertinggal di dalam gedung. Sehingga ia khawatir jika barang tersebut hilang atau rusak.

Meski bangunan itu bukan milik UKM Balee Inong, pihaknya meminta agar ada relokasi tempat yang jelas dari pihak Pemko Banda Aceh. Sehingga, 50 UKM itu bisa kembali bekerja.

“Kami cuma berharap ada kejelasan tentang lokasi pemindahan dari pihak Pemko Banda Aceh,” katanya.

Sementara itu, kepala Badan Pengelola Keuangan Kota Banda Aceh, Purnama Karya yang meninjau lokasi tersebut mengatakan, sebelumnya pihaknya dengan ibu-ibu balee inong sudah sepakat untuk direlokasi ke Ulee Lheue.

Menurutnya, tempat yang baru itu lebih produktif dan lebih laku untuk usaha mikro. Jadi, kata dia, yang menjadi persoalan ialah ketika dilakukan pembongkaran. “Ada miskomunikasi saat pembongkaran, kami juga tidak diberitahu bila ada pembongkaran. Jadi ibu-ibu ini keberatan karena masih ada barang di dalamnya,” ujarnya.

Pihaknya juga siap untuk mengganti rugi jika ditemukan barang-barang milik UKM balee Inong yang rusak akibat pembongkaran itu. “Kalo memang ada yang rusak akan kita ganti rugi,” ujarnya. [Randi]

Related posts