NU minta penerbit buku Yerusalem milik Israel dibredel

DPRK Banda Aceh minta Dinas Pendidikan razia buku ke sekolah
Nama Yerussalem yang diklam menjadi Ibukota Negara Israel. (viva)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj meminta, pemerintah mengawasi konten buku-buku yang beredar di sekolah.

Pasalnya, buku yang sempat beredar menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel bisa saja disengaja oleh pihak tertentu. “Bukan salah cetak itu (ada kesengajaan),” kata Said di Gedung PBNU Jakarta, Jumat (15/12) seperti dilansir laman VIVA.co.id.

Baca: Aceh Barat sita 6.000 buku klaim Yerusalem Ibu Kota Israel

Jika hal serupa terulang lagi, ia menegaskan, sebaiknya pemerintah turun tangan untuk mengevaluasi dari izin penerbit. Itu dilakukan untuk memberi efek jera kepada siapa pun oknum yang sengaja memprovokasi situasi di masyarakat. “Dibredel bukunya. Harus dibuang,” kata dia.

Sebelumnya telah ditemukan buku pelajaran untuk pelajar kelas 6 Sekolah Dasar di Kota Solo, menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Baca: Disdik Aceh akan panggil penerbit terkait buku pelajaran klaim Yerusalem Ibukota Israel

Meski sudah ditarik dari peredaran, Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Pendidikan menyatakan buku tersebut disusun berdasarkan kurikulum tahun 2006.

Ada pun buku yang menuai kecaman ini dikarang oleh Budi Hartawan dalam pelajaran IPS Terpadu Jilid 6A.

“Pemkot Solo melarang penggunaan buku tersebut di wilayah Solo, dan jika ada sekolah yang telanjur menggunakannya untuk segera menghentikannya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati. []

Related posts