Bela Suriah, Rusia dan Iran janji balas serangan AS dan Sekutu

Rudal, Ilustrasi. (AP Photo/Tempo.co)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Rusia dan Iran mengecam keras serangan rudal yang diarahkan Amerika Serikat bersama dengan sekutunya, Inggris dan Prancis, ke Suriah. Melalui wakilnya di Amerika Serikat, Rusia pada Sabtu (14/4), memperingatkan akan ada konsekuensi yang dihadapi Amerika dan sekutunya.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan serangan Amerika Serikat ke Suriah turut mengancam Rusia, dan itu bisa memicu pembalasan.

“Rusia sedang diancam. Kami memperingatkan bahwa tindakan semacam itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi. Semua tanggung jawab untuk mereka ada di Washington, London, dan Paris,” kata Antonov, seperti dilansir laman Tempo.co pada Sabtu.

Menegaskan pernyataan Antonov, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga mengutuk langkah Amerika Serikat atas serangannya terhadap Suriah. Dia mengatakan serangan itu menghantam negara yang telah lama bermasalah dan berusaha bertahan dari serangan teroris.

“Rudal seharusnya diarahkan ke teroris, bukan pemerintah sah yang telah memerangi terorisme internasional di wilayahnya selama beberapa tahun,” kata Zakharova.

Menurut dia, Gedung Putih tidak memiliki sumber valid untuk memastikan pemerintah Bashar al-Assad benar-benar bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia. Zakharova menuding informasi serangan bahan kimia dari Damaskus didasari laporan media massa, video, foto, serta informasi yang tidak dapat dipercaya.

Zakharova lantas membandingkan situasi saat ini dengan dimulainya Perang Irak pada 2003 berdasarkan klaim tak berdasar bahwa Irak mengembangkan senjata pemusnah massal.

Iran kemudian memperingatkan konsekuensi regional setelah serangan udara di Suriah oleh koalisi Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.

“Amerika Serikat dan sekutunya tidak memiliki bukti dan bahkan tanpa menunggu penyelidikan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran.

Presiden Donald Trump memerintahkan aksi militer ke Suriah, menyusul dugaan serangan senjata kimia yang dilaporkan menyebabkan puluhan warga tewas, termasuk di antaranya wanita dan anak-anak. Iran dan Rusia, pendukung utama pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, bersama Damaskus menyangkal tudingan itu. []

Related posts