Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Penyidik KPK memeriksa dua orang saksi terkait dugaan suap dana otonomi khusus Aceh (DOKA) 2018, yang menjerat Gubernur non aktif Aceh, Irwandi Yusuf.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah membenarkan bahwa hari ini Kamis (6/9), pihaknya melakukan pemeriksaan saksi terkait aliran DOKA 2018. Pemeriksaan itu sebagai rangkaian penyidikan suap.
Baca: Proyek dari dana otsus Aceh di periksa KPK
Baca: Plt Gubernur Aceh dan sejumlah Kadis diperiksa KPK
“Hari ini, 6 September 2018 diagendakan pemeriksaan terhadap 2 orang saksi untuk tsk Irwandi Yusuf, yaitu Johhnic Apriano, staf khusus Gub Aceh dan Farah Amalia pihak swasta,” kata Febri saat dikonfirmasi.
Kedua saksi, kata dia telah datang memenuhi panggilam penyidik. sekarang sedang dalam proses pemeriksaan. Terhadap saksi Staf Gubernur Aceh perlu didalami pengetahuannya tentang pelaksanaan tugas Gubernur Aceh saat itu, terkqit perkara yang sedang disidik saat ini.
Baca: KPK perpanjang masa Tahanan Irwandi Yusuf
“Sedangkan saksi yang kedua diduga merupakan teman dari saksi Steffy Burase. Pemeriksaan yang dilakukan KPK terhadap saksi-saksi termasuk steffy sebelumnya tentu saja ada kaitan dengan pokok perkara dugaan korupsi yang sedang disidik saat ini,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, kini sedang mendalami dugaan peran Steffy pada proyek di Aceh serta pengaruh dan kekuasaan Irwandi Yusuf terhadap proyek tersebut.
Selain itu, untuk saksi Farah yang telah dilakukan penggeledahan di rumahnya, KPK perlu menelusuri kepemilikan aset dan juga hubungan saksi dengan Steffy.
“Karena ini terkait dengan pokok perkara dugaan korupsi, maka jelas hal tersebut menjadi kewenangan sekaligus kewajiban KPK menelusuri agar terang peristiwanya,” pungkas Febri.
Perlu dipahami, kata Febri, dalam penanganan kasus korupsi, terutama ketika menggunakan strategi follow the money KPK seringkali melakukan pemeriksaan dan penelusuran terhadap pihak yang mungkin secara kasat mata tidak terlibat langsung dalam proyek. Namun ada informasi aset atau hubungan kedekatan atau bahkan keluarga dengan tersangka yang perlu diverifikasi. [Randi]
